REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Italia bisa menjadi tim hebat jika bermain sebaik mungkin. Ini disampaikan pelatih Luciano Spalletti pada Rabu (9/10/2024), menjelang pertandingan melawan Belgia yang ia gambarkan sebagai krusial bagi harapan mereka melaju lebih jauh di UEFA Nations League.
Italia, yang berada di puncak Grup Dua setelah memenangkan dua pertandingan pada bulan lalu, akan menjamu Belgia pada Jumat (11/10/2024) dini hari WIB dan Israel empat hari kemudian. Belgia memiliki tiga poin, sama dengan Prancis yang berada di posisi kedua dan Israel berada di posisi terbawah dengan nol poin.
"Kami akan segera menjadi tim hebat di setiap pertandingan di mana kami akan mampu memberikan yang terbaik dari diri kami," kata Spalletti dalam konferensi pers.
"Ini adalah pertandingan yang krusial bagi masa depan kami," kata Spalletti, seraya menambahkan bahwa gelandang AS Roma Lorenzo Pellegrini akan berada di susunan pemain awal.
Italia akan bermain tanpa gelandang Inter Milan yang cedera Nicolo Barella bersama dengan Federico Chiesa dari Liverpool yang sedang tidak sehat.
Spalletti memasukkan penyerang Monza Daniel Maldini ke dalam skuadnya, putra dari legenda Italia Paolo Maldini yang telah bermain 126 kali untuk tim nasional dan cucu dari Cesare Maldini, yang terakhir kali mewakili Italia 61 tahun lalu.
"Dia (tipe) pemain yang kami rindukan," kata Spalletti.
Italia tersingkir dari Euro 2024 di babak 16 besar dan gagal lolos ke dua Piala Dunia terakhir, sesuatu yang sangat mempermalukan negara yang telah memenangkan trofi global itu empat kali.
Spalletti mengatakan tim merasa berkewajiban untuk lolos ke Piala Dunia berikutnya pada 2026, tetapi itu tidak boleh menjadi obsesi.
"Ini adalah turnamen yang telah menentukan sejarah kami, itu telah membuat banyak orang bahagia," katanya.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mengatakan upacara untuk mengenang mantan striker Italia Salvatore Schillaci, bintang Piala Dunia 1990 yang meninggal bulan lalu, akan berlangsung di Stadio Olimpico menjelang pertandingan melawan Belgia.