Kamis 10 Oct 2024 17:40 WIB

Rektor Undip Sebut Penangguhan Pendidikan Dokter Spesialis Anestesia Segera Dicabut

Kemenkes diketahui menangguhkan PPDS Anestesia Undip di RSUP Dr Kariadi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Suasana Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024).
Foto: Republika/Kamran Dikarma
Suasana Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Suharnomo mengatakan, pembekuan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesia Undip di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi akan dicabut dalam waktu dekat. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diketahui menangguhkan PPDS Anestesia Undip di RSUP Dr Kariadi sebagai buntut kasus kematian Aulia Risma Lestari.

Suharnomo mengungkapkan, Undip sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Kemenkes, Kemendikbudristek, dan RSUP Dr Kariadi untuk memperbaiki pelaksanaan PPDS Anestesia Undip. "Artinya adalah kita sudah ada saling pengertian antara Kariadi dan Undip. Mudah-mudahan dalam waktu yang sangat dekat, mungkin minggu ini mudah-mudahan bisa dibuka kembali (PPDS Undip di RSUP Dr Kariadi)," kata Suharnomo saat ditemui awak media di Auditorium Fisip Undip, Semarang, Kamis (10/10/2024).

Baca Juga

Dia pun memaparkan sejumlah perbaikan yang sudah disepakati. "Perbaikan-perbaikan saya rasa memang secara detail ya karena ini menyangkut nyawa orang. Jadi bagaimana pengaturan-pengaturan istirahat harus tepat, kemudian shift, ganti waktu, dan semuanya itu sudah detail banget," ujarnya.

Menurut Suharnomo, dalam kesepakatan perbaikan, ada pula detail tentang sanksi bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran, termasuk perundungan. "Kita mitigasi lah dan kemudian pakta integritasnya kita tambahin. Yang selama ini lebih pada preventif, yang sekarang kita tambahin juga ada indikator-indikator sanksi. Bila melakukan dengan sadar akan mendapatkan sanksi," ucapnya.

Dia mengatakan, sebenarnya mekanisme sanksi sudah diterapkan Undip bagi pelaku pelanggaran. "Hanya sekarang kita lebih tekankan sosialisasi di awalnya saja. Kalau di Undip tahun 2023 juga pernah ada kan DO (drop out). Jadi ya bervariasi tergantung dari kesalahan yang dibuat," ujar Suharnomo.

Terkait PPDS Anestesia, Suharnomo mengatakan bahwa dokter spesialis di bidang tersebut sangat dibutuhkan. "Banyak sekali yang membutuhkan anestesi, Kudus, Jepara. Banyak tempat karena ini kebutuhan yang sangat dasar dan kompetensi ekspertis ini sangat jarang ada, tetapi kebutuhan hampir di semua rumah sakit, karena rumah sakit pasti ada operasi," ucapnya.

photo
Bullying di Program Pendidikan Dokter Spesialis - (Infografis Republika)

Penyelidikan kasus bunuh diri dokter Aulia Risma Lestari.. baca di halaman selanjutnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement