REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Komandan Operasi Darat Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Morteza Mirian menegaskan, Iran memiliki kemampuan untuk menargetkan serangan misil atau rudal ke wilayah manapun di Israel. Dalam video yang dipublikasi oleh MEMRI pada Rabu (9/10/2024), Mirian mengingatkan Israel tidak lagi membuat kesalahan.
"Dalam Operasi Janji Setia II, kami mendemonstrasikan keberanian kami menyerang musuh," kata Mirian dilansir Jerusalem Post, Kamis (10/10/2024).
Merujuk serangan 1 Oktober lalu, menurut Mirian, IRGC sukses melancarkan 180 misil balistik dari Iran ke Israel. "Kami tidak membutuhkan izin dalam situasi apapun. Jari-jari kami berada di tombol pemicu (misil) saat ini dalam rangka mengubah musuh menjadi debu jika mereka membuat kesalahan sekecil apapun," kata Mirian.
Mirian menegaskan, sistem pertahanan udara Israel seperti Iron Dome, David's Sling, dan Arrow telah terbukti gagal menghalau misil-misil Iran. Bahkan, negara-negara lain yang mencoba membantu mengintersep misil Iran, kata Mirian, juga tidak mampu berbuat banyak.
"Kami menargetkan lokasi mana saja yang kami inginkan. Kami bisa menghantam daerah manapun yang kami mau," kata Mirian.
"Satu poin penting adalah jika Anda (Israel) melancarkan sekali serangan, kami akan membalas sepuluh kali. Poin lainnya adalah mereka tidak bisa lagi menyerang kami tanpa ada pembalasan. Serangan balasan adalah kepastian. Poin terakhir saya adalah saya akan membalas, Kami menyetarakan respons terhadap semua level ancaman," tegas Mirian.
"Musuh harus tahu bahwa kami akan selalu membalas."