Jumat 11 Oct 2024 02:28 WIB

Empat Sholat Sunah yang Jarang Didengar: Salah Satunya Sholat Sebelum Jima

Sholat sunah zafaaf dikerjakan pengantin baru pada malam pertama.

Rep: Mgrol153/ Red: A.Syalaby Ichsan
Umat muslim menunaikan Shalat Qiyamul Lail saat beritikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1444 H di Masjid Habiburrahman, Jalan Kapten Tata Natanegara, Cicendo, Kota Bandung, Rabu (12/4/2023) dini hari. Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya Bulan Suci Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Umat muslim menunaikan Shalat Qiyamul Lail saat beritikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1444 H di Masjid Habiburrahman, Jalan Kapten Tata Natanegara, Cicendo, Kota Bandung, Rabu (12/4/2023) dini hari. Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya Bulan Suci Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir.

REPUBLIKA.CO.ID, Sholat merupakan ibadah fundamental yang masuk dalam rukun Islam. Selain sholat wajib, umat Islam juga diimbau untuk sholat sunah seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. 

Muhammad Ajib, Lc. dalam buku 33 Macam Sholat Sunnah  mengulas secara rinci berbagai sholat sunah yang diajarkan Rasulullah, para sahabat dan ulama. Dengan sholat sunnah tersebut, umat Islam diharapkan bisa mendapat keutamaan besar. Diantara beragam jenis sholat tersebut, ada beberapa yang namanya terkesan baru didengar. Berikut empat sholat sunah yang mungkin jarang anda ketahui. 

Baca Juga

1.Sholat Isyroq (Syuruq) 

Sholat Isyraq, juga dikenal sebagai sholat syuruq, merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit. Sholat ini memiliki dasar hukum sunnah, dengan hadits menyebutkan bahwa jumlah rakaatnya adalah dua. Pahala yang diperoleh bagi yang mengerjakan shalat ini setara dengan pahala haji dan umrah, dengan beberapa syarat, seperti shalat subuh berjamaah, berdzikir hingga matahari terbit, dan kemudian melaksanakan shalat isyraq dua rakaat.

Apakah Sholat Isyraq Itu Dhuha?

Para ulama memiliki perbedaan pendapat tentang hubungan antara sholat isyraq dan sholat dhuha. Beberapa ulama berpendapat bahwa sholat isyraq adalah sholat dhuha yang dikerjakan pada awal waktu. 

Syaikh al-Utsaimin rahimahullah (w. 1421 H) juga mengatakan bahwa sholat isyraq itu sholat dhuha.

صلاة الإشراق وهي التي تصلى بعد أن ترتفع الشمس قيد رمح ومقدار ذلك بالساعة أن يمضي على طلوع الشمس ربع ساعة أو نحو ذلك. هذه هي صلاة الإشراق، وهي صلاة الضحى أيضا؛ لأن صلاة الضحى من حين أن ترتفع الشمس قيد رمح إلى قبيل الزوال، وهي في آخر الوقت أفضل منها في أوله. وخلاصة الجواب أن ركعتي الضحى هما ركعتا الإشراق. مجموع فتاوى ورسائل (العثيمين)05/14

“Sholat isyraq adalah shalat yang dikerjakan ketika matahari sudah terbit setinggi tombak. Kira-kira 15 menit setelah terbit. Ini disebut dengan shalat isyraq. Sebab shalat dhuha dikerjakan ketika matahari setinggi tombak. Afdalnya dikerjakan di akhir waktunya dari pada di awal waktu. Intinya shalat dhuha adalah shalat isyraq.”

Syaikh al-Utsaimin rahimahullah menegaskan bahwa sholat isyraq sebenarnya adalah shalat dhuha, karena waktu pelaksanaannya dimulai ketika matahari terbit setinggi tombak. Beliau menjelaskan bahwa shalat dhuha terbaik dilakukan di akhir waktu, meskipun boleh dilakukan sejak awal terbitnya matahari.

Perbedaan Antara Sholat Isyraq & Dhuha

Secara umum, tata cara dan niat antara shalat isyraq dan dhuha serupa. Namun, shalat isyraq memiliki syarat khusus untuk mendapatkan pahala setara haji dan umrah, seperti harus melaksanakan shalat subuh berjamaah dan berdzikir sampai matahari terbit. Sedangkan, shalat dhuha tidak mensyaratkan hal tersebut, dan pelaksanaannya tidak akan mendapatkan pahala haji dan umrah jika tidak memenuhi syarat tersebut.

2.Sholat Awwabin

Sholat awwabin berasal dari kata “awwab, ” أَوَّابِينَ yang artinya adalah orang yang bertaubat kepada Allah. Ulama berbeda pendapat mengenai hakikat shalat awwabin. Ada yang berpendapat bahwa shalat awwabin adalah shalat dhuha, ada pula yang menyebutnya sebagai shalat sunnah enam rakaat yang dikerjakan antara maghrib dan isya’. Sebagian ulama lainnya bahkan menyebutkan shalat awwabin sebagai shalat sunnah 20 rakaat antara maghrib dan isya’.

Shalat Awwabin memiliki beberapa pengertian di kalangan ulama, dengan setidaknya tiga pendapat utama. Mayoritas ulama berpendapat bahwa shalat awwabin adalah nama lain dari shalat dhuha, seperti yang disebutkan dalam hadis bahwa shalat awwabin dilakukan ketika Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa shalat awwabin adalah shalat sunnah 6 rakaat yang dikerjakan antara waktu maghrib dan isya, sering kali dilaksanakan setelah shalat sunnah ba’diyah maghrib. Selain itu, ada juga ulama yang berpendapat bahwa shalat awwabin adalah shalat sunnah 20 rakaat yang dikerjakan dalam rentang waktu yang sama, yaitu antara Maghrib dan Isya.

Sebelum jima.. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement