Jumat 11 Oct 2024 10:45 WIB

Ini Alasan Timnas Indonesia Kemungkinan akan Terus Dikerjain Wasit, PSSI Harus Protes FIFA

Menurut Justinus Lhaksana, kemenangan Indonesia atas Bahrain dirampok wasit.

Wasit Ahmed Al Kaf yang memimpin laga Bahrain vs Indonesia.
Foto: tangkapan layar
Wasit Ahmed Al Kaf yang memimpin laga Bahrain vs Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fitriyanto, Antara

Sempat tertinggal 0-1 dari Bahrain, Indonesia mampu membalikkan keadaan menjadi 2-1 pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Grup C, pada Kamis (10/10/2024) malam. Kemenangan yang sudah di depan mata akhirnya sirna, setelah tuan rumah mencetak gol di menit ke 90+9. Skuad Garuda pun harus puas dengan kembali hasil imbang 2-2.

Baca Juga

Peristiwa tersebut menimbulkan protes dari pecinta sepak bola Indonesia. Tambahan waktu yang seharusnya hanya enam menit, bisa bertambah menjadi sembilan menit. Sontak netizen Indonesia yang memang terkenal super aktif ini menyerang Instagram milik wasit asal Oman Ahmed Abu Bakar Al Kaf.

Pemerhati sepak bola Indonesia Justinus Lhaksana dalam sebuah rekaman video yang diterima Republika.co.id, Jumat (11/10/2024) menjelaskan kenapa timnas Indonesia akan terus 'dikerjai' dalam perjalanan menuju Piala Dunia 2026 di babak kualifikasi. Terutama ketika wasit yang memimpin berasal dari Timur Tengah.

"Kalian tahu kenapa kita dikerjain, dan ini sudah gue katakan sebelumnya. Wasit dari Timur Tengah akan ngerjain kita. Alasannya simple, FIFA memberikan ekstra jatah untuk Asia menjadi 8+1. Negara papan atas langganan Piala Dunia sudah tidak bisa diganggu, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Australia, Iran dan juga Qatar yang baru jadi tuan rumah susah dikerjain," ujarnya.

Sisa jatah dari zona Asia, kata Justin, kemungkinan akan diskenariokan agar menjadi milik negara-negara Timur Tengah. Sehingga, negara-negara yang baru bangkit yang bisa menyaingi atau melebihi mereka akan dikerjai.

"Uzbekistan nanti akan dikerjain, mereka lakukan kongkalikong negara kecil medium Timur Tengah ini untuk menghindari negara lain dari Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Selatan, untuk lolos Piala Dunia hanya negara mereka dari Timur Tengah disamping lima enam negara langganan tadi," ungkapnya.

Coach Justin pun meminta Indonesia lewat federasi agar mengajukan protes resmi. "Saya harap PSSI lewat Erick Thohir langsung tanda tangan lakukan protes keras, kalau perlu pemerintah juga melakukan hal serupa. Kalah menang itu hal biasa dalam pertandingan, tapi ini tidak dengan cara seperti ini, kita benar-benar di rampok, kemenangan kita dirampok, ekstra time enam menit kelamaan ditambah lagi tiga menit 50 persen tambahan apa alasannya nambah tiga menit gila."

"Jadi netizen seperti saya jangan berhenti nyerbu terus, hastag AFC Mafia (#AFCMAFIA) sampaikan di semua sosmed seperti Fesbuk, Instagram, Twitter, Tiktok dll harus di posting di mana-mana ya," tutupnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement