Jumat 11 Oct 2024 11:30 WIB

Perjuangan Prilly Latuconsina Lepas dari Belenggu 'People Pleaser'

Prilly Latuconsina mengaku sering menahan emosi dan takut menunjukkan kelemahannya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Aktris Prilly Latuconsina. Prilly mengaku sempat menjadi sosok people pleaser yang lebih mementingkan kebahagiaan orang lain daripada diri sendiri.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Aktris Prilly Latuconsina. Prilly mengaku sempat menjadi sosok people pleaser yang lebih mementingkan kebahagiaan orang lain daripada diri sendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aktris Prilly Latuconsina membagikan pengalaman uniknya ketika membangun karakter Tari di film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Prilly mengungkapkan bahwa karakter Tari memiliki satu kesamaan dengan dirinya di dunia nyata, yang lebih mementingkan kebahagiaan orang lain daripada diri sendiri atau disebut juga sebagai people pleaser.

Prilly mengatakan sebagai seorang public figure dia kerap dituntut untuk selalu senang dan ceria di publik, meskipun dirinya sedang mengalami sedih atau marah. Hal ini pada akhirnya membentuk sosok Prilly yang selalu menyembunyikan kesedihannya. Menurut Prilly, pengalamannya di dunia nyata ini memiliki kesamaan dengan karakter Tari yang sejak kecil menyimpan banyak sekali trauma.

Baca Juga

“Aku bukan tipe orang yang bisa kelihatan sedih di depan orang, bahkan di depan orang tua sendiri. Kalau punya masalah aku pendam dan hadapi sendiri. Seperti yang sering aku ceritain, Tari juga selalu menyembunyikan kesedihannya. Jadi aku tuh merasa aku sama karakter Tari di sini tuh punya kesamaan,” kata Prilly dalam konferensi pers di XXI Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Seperti halnya Tari, Prilly juga mengaku sering menahan emosi dan takut menunjukkan kelemahannya. Selain karena takut dimanfaatkan oleh orang lain, ia juga merasa sulit untuk percaya pada orang lain. Menjalani hidup seperti itu selama bertahun-tahun, Prilly mengaku cukup tertekan hingga pada titik di mana stress yang dialaminya mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Enggak mudah untuk nyimpen semuanya sendiri, kadang rasanya mau meledak aja. Dan kalau aku udah stres tuh ngaruhnya ke fisik aku sendiri, langsung deh bolak-balik UGD,” kata Prilly.

 

Prilly mulai menyadari...lanjutkan membaca>> 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement