REPUBLIKA.CO.ID, ST LUCIE -- Ketika Badai Milton menerjang St Lucie County, Florida, Crystal Coleman bergegas bersembunyi di kamar mandi bersama putrinya yang berusia 17 tahun di rumah mereka di Lakewood Park. Ia mengatakan tornado mencabut atap rumahnya.
"Saya mulai melihat keluar rumah, sangat menghancurkan rasanya tornado berputar di atas rumah saya," kata Coleman, Kamis (10/10/2024).
Tirai rumahnya tergantung di jendela yang pecah. Tidak menghalau angin dingin yang berhembus masuk. Coleman mengatakan ia tidak pernah mengalami tornado sekeras itu sebelumnya. "Rasanya seperti di dalam film, saya merasa akan mati," tambahnya.
Milton merupakan badai paling intensif kelima yang pernah melanda Atlantik. Milton mendarat di pesisir barat Florida pada Rabu (9/10/2024) sore tapi kehancuran terbesar terjadi sekitar 100 mil di sisi lainnya di pesisir timur negara bagian itu.
Tornado dilaporkan menewaskan 10 orang termasuk lima di St Lucie County dan dua penghuni panti wreda di Spanish Lakes. Tim pencari dan penyelamat (SAR) menyisir daerah paling terdampak bencana termasuk taman rumah-mobil.
Profesor geografi University of Florida Corene Matyas mengatakan bukan hal yang aneh jika tornado terbentuk di pita hujan terluar dari badai yang mendekat. Tetapi, tornado semacam itu biasanya lebih lemah dan lebih singkat dibandingkan dengan yang muncul saat kedatangan Badai Milton.
Saat Milton mendarat di Florida pada Rabu lalu dilaporkan terdapat 19 tornado yang terbentuk. Sekitar 45 tornado dilaporkan sepanjang hari itu.
Calvin Lee Hamilton tinggal di sekitar St. Lucie County sepanjang hidupnya. Tornado mendarat dan menerjang pemukiman tempatnya tinggal, menumbangkan pohon-pohon dan merusak atap-atap rumah.
"Saya sedang bersiap menghadapi badai dan tornado menerjang, tornado menerjang sebelum badai, ini bencana ganda," kata pria berusia 57 tahun itu.
Milton akhirnya melewati St Lucie County pada Kamis pagi sebelum bergerak ke Samudera Atlantik. Tiang-tiang listrik semen patah, truk-truk terbaik dan warga mulai membersihkan puing-puing di jalan, menggunakan gergaji untuk memotong pohon-pohon besar yang tumbang.
Warga berkumpul untuk mencari tahu apa langkah selanjutnya dan mengungkapkan kebingungan daerah mereka salah satu yang terdampak badai meski berada jauh dari pesisir. Sebagian atap Gereja Lakewood Park terlepas dan lonceng hancur seperti kaleng alumunium.
Jemaat memegang wajah mereka dengan tangan dan menatap gereja yang hancur. Sementara anak-anak bermain dan memanjat batang pohon besar yang tumbang di dekatnya.
"Hal utama yang kami butuhkan adalah bersatu sebagai manusia, saya bahkan belum menyelesaikan halaman saya, Anda tahu, tetapi saya sangat mencintai tetangga saya," kata Hamilton sebelum kembali membersihkan puing-puing dari halaman tetangganya.