REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Ruang Operasi Perlawanan Islam di Lebanon, menyatakan pada Jumat (11/10/2024) malam, pasukan pendudukan Israel, mencoba untuk membangun front serangan baru di sektor barat. Tentara Israel dilaporkan bergerak dari Ras al-Naqoura dan Jal al-Alam menuju Al-Mshairfeh dan al-Labouna.
Strategi Israel dilakukan setelah menghadapi kemunduran yang signifikan dan perlawanan yang kuat saat penjajah berupaya untuk maju ke desa-desa perbatasan selatan yang berdekatan dengan Palestina yang diduduki di sektor timur. Pernyataan tersebut mengklarifikasi bahwa pasukan pendudukan Israel bertujuan untuk menggunakan medan yang mereka yakini dapat memberikan keuntungan, dilansir dari Al-Mayadeen.
Pernyataan itu lebih lanjut mencatat bahwa angkatan udara Israel telah melakukan banyak serangan udara, disertai dengan pengeboman artileri berat dari darat dan laut. Israel dilaporkan menargetkan daerah-daerah seperti al-Dhahira, Alma al-Shaab, dan al-Naqoura sebelum mencoba untuk maju ke front yang baru didirikan.
Pada Selasa, satu unit pasukan pendudukan Israel mencoba untuk maju dari Ras al-Naqoura menuju al-Labouna. Mereka berencana untuk mencapai pusat UNIFIL dan mengambil posisi di sana. Meski demikian, perlawanan menghadapi mereka dengan senjata yang sesuai, memaksa mereka mundur.
Pada Rabu, pasukan pendudukan Israel melakukan tiga upaya lagi untuk maju ke arah al-Labouna, tetapi setiap kali mereka dihalau oleh para pejuang yang menargetkan mereka dengan roket, peluru artileri, dan peluru kendali. Pada akhirnya, upaya tersebut memaksa mereka untuk mundur dan menyebabkan kerugian besar di antara barisan mereka.