REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ribuan umat Islam dari berbagai elemen yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi bela Palestina 'Satu Tahun Menyala Palestinaku' di Yogyakarta, Ahad (13/10/2024). Aksi ini diadakan untuk memperingati satu tahun agresi militer Israel terhadap Gaza, Palestina, yang telah menyebabkan kehancuran masif dan penderitaan luar biasa bagi warga Gaza.
Aksi dimulai dengan long march dari kawasan parkir Abu Bakar Ali, melintasi Jalan Malioboro, dan berakhir di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Sekitar 3.000 peserta dari berbagai ormas Islam, mahasiswa, dan masyarakat umum turut ambil bagian. Mereka membawa spanduk dan poster sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat Palestina. Sepanjang aksi, seruan untuk memboikot produk yang mendukung Zionis Israel terus disampaikan kepada warga sekitar.
Dalam orasi pembukanya, Ustaz Syukri Fadholi, menegaskan bahwa kekejaman Israel di Palestina harus dihentikan. “Apa yang dilakukan Israel bukan sekadar perang, ini adalah genosida. Rakyat Palestina mengalami penderitaan yang luar biasa, mereka kehilangan rumah, makanan, dan kebutuhan dasar lainnya,” ujar Syukri.
Ia juga menyerukan agar umat Islam di seluruh dunia terus memberikan dukungan moral dan materi kepada Palestina.
Ustaz Bachtiar Nasir, salah satu pembicara dalam aksi tersebut, mengajak umat Islam DIY untuk ikut serta dalam Indonesia Peace Convoy (IPC), sebuah gerakan solidaritas untuk Masjidil Aqsa. “Hari ini kita akan konvoi sebagai bagian dari gerakan seribu kilometer pertama untuk Masjidil Aqsa. Setelah Jogja, IPC akan dilanjutkan di kota-kota lain seperti Malang, Bromo, Makassar, dan Kalimantan Selatan,” ujar Bachtiar.
Bachtiar juga menekankan bahwa perlawanan terhadap agresi Israel adalah bagian dari jihad global umat Islam. Ia menyerukan agar semangat perjuangan tidak pernah surut, baik di Palestina maupun di seluruh dunia.
“Palestina bukan hanya urusan mereka, ini urusan kita semua. Indonesia, meskipun jauh, harus menjadi bagian dari perjuangan ini," katanya menegaskan.
Puji Hartono, dalam pidatonya, menambahkan bahwa penderitaan rakyat Palestina adalah luka bagi umat Islam di seluruh dunia. Ia mengingatkan bahwa selain doa, aksi nyata seperti boikot produk yang mendukung Zionis juga merupakan bentuk jihad dalam membantu Palestina. “Jangan biarkan uang kita mengalir ke mereka yang mendukung kezaliman Israel,” kata pria yang akrab disapa Kang Puji ini.
Aksi ini diakhiri dengan orasi dari Ustaz Ridwan Hamidi, yang menyerukan kepada seluruh elemen umat Islam untuk terus berdoa dan berjuang demi keadilan bagi Palestina. Ridwan mengajak masyarakat untuk menjadikan aksi solidaritas ini sebagai momentum kebangkitan dan persatuan umat Islam dalam melawan ketidakadilan di seluruh dunia.