Senin 14 Oct 2024 10:50 WIB

Pusat Persemaian di Kalsel Diresmikan, Adaro Berkontribusi pada Penanganan Lahan Kritis

Adaro berkolaborasi dengan pemerintah.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana peresmian pusat persemaian di Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Foto: Adaro Energy Indonesia
Suasana peresmian pusat persemaian di Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

REPUBLIKA.CO.ID, LIANG ANGGANG -- Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir berbicara setelah penandatanganan Peresmian Pusat persemaian di Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Adaro berkolaborasi dengan pemerintah.

Pertama-tama ia bersyukur semuanya berjalan lancar. Garibaldi mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak. Khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pada akhirnya pembangunan pusat persemaian yang berkapasitas 10 juta ton bibit per tahun itu, selesai.

Baca Juga

"Kami sangat bangga mendapat kesempatan untuk menjalankan amanah dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk membangun dan mengelola pusat persemaian ini," kata Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir dalam keterangan resmi PT Adaro Energy Indonesia, Senin (14/10/2024).

Dengan demikian, lanjut dia, Adaro ikut berkontribusi pada penanganan lahan kritis di berbagai wilayah, serta turut membantu Indonesia dalam upaya penanganan perubahan iklim global. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun fasilitas persemaian dengan skala besar di setiap provinsi. Cara demikian dapat mendukung pemulihan melalui rehabilitasi hutan dan lahan, termasuk reklamasi areal/lahan bekas tambang.

Dua tahun lalu Adaro menandatangani Nota Kesepahaman dengan KLHK, pusat persemaian bibit dengan area seluas 14 hektare (Ha) di kawasan Hutan Lindung Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalsel ini. Saat ini telah siap untuk menghasilkan bibit-bibit berkualitas dengan jenis kayu-kayuan, Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), endemik dan estetik.

"Ke depan, selain pembiayaan sarana dan prasarana pusat persemaian, kami juga akan melaksanakan fungsi pengawasan dalam operasional Liang Anggang," ujar Boy Thohir.

Presdir Adaro menyatakan rasa hormat dan bangga kepada Menteri LHK, Siti Nurbaya dan jajaran, juga pihak PUPR. Lalu Gubernur Kalsel yang diwakili Sekretaris Daerah Kalsel, Roy Rizali Anwar, instansi setempat, masyarakat sekitar. Ia berharap persemaian ini bisa memberikan manfaat bagi warga serta membawa berkah untuk semuanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement