Jangan Malu untuk Mengatakan 'Saya tidak Tahu'
SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Rasa malu harus dimiliki setiap muslim. Bahkan dalam sebuah hadits diungkapkan bahwa malu itu sebagian daripada iman.
Namun demikian, tak semua orang peka dan justru berhati-hati untuk menunjukkannya. Malu yang dimaksud dengan sebagian dari iman itu adalah agar seorang muslim tidak melakukan perbuatan tercela, kejahatan, kemaksiatan, dan dosa.
Misalnya, malu bila berbuat salah, malu melakukan korupsi, malu menjadi maling, malu melakukan pencurian, malu berbuat zina, dan malu bila melakukan kesalahan yang dapat berakibat pada tercorengnya harga diri.
Bahkan untuk hal kecil, seseorang harus memiliki rasa malu. Tetapi, adakalanya banyak orang justru memalukan dan bahkan tidak malu-malu bila berbuat salah.
Contohnya, ketika seseorang bertanya tentang sesuatu, lalu dia berusaha untuk memberikan jawaban. Padahal, sesungguhnya dia tidak mengetahuinya secara persis. Namun, karena merasa dia punya jabatan, kedudukan, dan gengsi, akhirnya bila salah tetap juga dia memberikan jawaban walaupun salah.
Dalam kasus ini, ada contoh yang layak jadi teladan. Dikisahkan, dalam suatu forum besar, Imam Sya'bi pernah ditanyakan sebuah permasalahan, kemudian beliau menjawab, "Aku tidak tahu"
Maka para haidirin yang berada di Majlis itu berkomentar, "Apakah Engkau tidak malu mengatakan tidak tahu, padahal kamu adalah orang alim?"
Imam Asy-Sya'bi menjawab: "Kenapa harus malu, wong Malaikat, makhluk yang lebih alim dan lebih beradab dari saya tidak malu mengatakan,
سبحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا
'Maha suci Engkau tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami." [QS. Al-Baqoroh: 32]
Demikianlah salah satu contoh seorang ulama yang berani menyatakan ketidaktahuannya walaupun di depan forum besar, sebagaimana dikutip dari Kitab Tanbihul Mughtarrin: 62. Semoga kita bisa meneladaninya.