Senin 14 Oct 2024 14:31 WIB

Mendengar Ayat Ini, Khalifah Umar Menangis Hingga tak Sadarkan Diri

Umar bin Abdul Aziz sangat peka akan ayat-ayat Alquran.

Umar bin Abdul Aziz (ilustrasi)
Foto: wikipedia
Umar bin Abdul Aziz (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umar bin Abdul Aziz menjadi penguasa Kekhalifahan Bani Umayyah antara tahun 99 dan 102 Hijriyah. Berbeda dengan raja-raja Umayyah sebelumnya, ia merupakan pribadi yang zuhud. Sifatnya itu menyerupai kakek buyutnya, Umar bin Khattab.

Prof Ali Muhammad ash-Shallabi dalam Biografi Umar bin Abdul Aziz: Khilafah Pembaru dari Bani Umayyah (2010) mengatakan, karakteristik kepemimpinan Umar adalah amanah dan warak, jauh dari kesan semena-mena. Selayaknya orang yang memahami ilmu-ilmu agama, ia memahami adanya tanggung jawab, baik di dunia maupun akhirat kelak. Bahkan, dirinya pun semakin takut akan pengadilan Hari Akhir dan perjumpaan dengan Tuhannya.

Baca Juga

Sebuah kisah disampaikan Ibnu Abi Dzuaib. Suatu ketika, seorang lelaki membacakan Alquran surat al-Furqan ayat ke-13.

وَإِذَا أُلْقُوا مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُقَرَّنِينَ دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُورًا

“Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan.”

Mendengar ayat tersebut dibacakan, Umar seketika menangis tersedu-sedu. Firman Allah SWT itu menceritakan keadaan orang-orang yang mendustakan Hari Kiamat. Perkataan yang keluar dari lisan mereka menandakan penyesalan yang amat mendalam atas ketidaktaatannya selama di dunia. Hati nurani Umar sangat peka akan Alquran.

Pernah di sebuah majelis, ia membaca surat at-Takasur. Surah itu menyinggung perihal mereka yang gemar bermegah-megahan serta akibat yang akan diterimanya kelak.

اَلۡهٰٮكُمُ التَّكَاثُرُۙ‏

حَتّٰى زُرۡتُمُ الۡمَقَابِرَؕ

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur."

Baru dua ayat dibacanya, Umar menangis sesenggukan hingga tak sadarkan diri. Sesudah bangun dan agak tenang, dirinya berkata, "Aku tidak melihat kuburan kecuali sebagai tempat diziarahi. Dan setiap yang menziarahinya pun kelak akan kembali, apakah ke surga atau neraka."

Secara pribadi, Umar Bin Abdul Aziz tidak pernah menggunakan sajadah di waktu shalat. Ia sujud langsung di lantai tanpa alas. Sang khalifah Bani Umayyah lebih senang dengan keadaan itu, yang memungkinkannya lebih dekat dengan Sang Pencipta.

Pada suatu waktu, Umar bin Abdul Aziz memanggil anaknya dan berkata, "Wahai anak-anakku, sesungguhnya ayahmu telah diberi dua pilihan, menjadikan kamu semua kaya dan ayah masuk ke dalam neraka; atau kamu miskin seperti sekarang dan ayah masuk ke dalam surga." Mereka pun memilih untuk bertahan dalam kemiskinan demi kebahagiaan sang ayah di akhirat

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement