Senin 14 Oct 2024 14:54 WIB

ESDM: Lebih dari 60 Blok Migas Disiapkan untuk Lima Tahun ke Depan

Indonesia harus memperkuat ketahanan energi melalui eksplorasi yang masif.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Melalui PT Pertamina EP Cepu, PHE menemukan potensi sumber daya migas di sumur Tedong (TDG)-001 yang berada di area Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Foto: Pertamina
Melalui PT Pertamina EP Cepu, PHE menemukan potensi sumber daya migas di sumur Tedong (TDG)-001 yang berada di area Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Indonesia menggelar Indonesia Exploration Forum (IEF) bertajuk 'Framing the Future of Indonesia’s Oil and Gas: Massive Exploration for Indonesia Energy Security', di The Westin Hotel, Surabaya. Forum ini berlangsung selama dua hari pada 14 hingga 15 Oktober 2024 dan diikuti oleh 550 peserta.

Indonesia Exploration Forum (IEF) hadir sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi industri hulu migas dengan mendorong eksplorasi besar-besaran dan mempercepat transisi dari penemuan hingga produksi untuk mendukung ketahanan energi untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045. 

Baca Juga

Dalam sambutan dan arahannya pada acara IEF tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dalam hal ini diwakili Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan ditengah meningkatnya permintaan dan transisi energi, Indonesia harus mampu menjawab tantangan untuk memperkuat ketahanan energinya melalui upaya eksplorasi yang lebih masif dan kolaboratif. 

 

“Forum eksplorasi ini bisa menjadi sarana untuk melakukan kolaborasi dan upaya peningkatan penemuan migas. Forum ini agar dilakukan secara reguler, sehingga perkembangan eksplorasi dan upaya-upaya breakthrough dalam upaya penemuan-penemuan berkelanjutan di eksplorasi bisa terus ditingkatkan," kata Dadan, dalam keterangan resmi SKK Migas, Senin (14/10/2024).

Ia mengingatkan konsumsi minyak terus meningkat sedangkan tren produksi minyak belum bisa naik. Ini menjadi tantangan industri hulu migas. Pemerintah saat ini, jelas dia, fokus  melakukan eksplorasi di wilayah timur mencakup Buton, Timor, Seram, Aru dan Papua. Telah dilanjutkan joint study dan blok migas. Saat ini ada 34 joint study eksplorasi  yang menunjukkan potensi migas di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri. 

"Kita telah sama-sama menyaksikan dua tandatangan kontrak tahun 2024 tahap 1, Pemerintah terus menyiapkan blok migas yang baru. Lebih dari 60 blok migas disiapkan untuk lima tahun kedepan, tahun 2024 akan segera dilakukan penawaran tahap kedua”, ujar Dadan.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, menyampaikan dalam upaya meningkatkan produksi migas nasional, pihaknya telah merumuskan strategi utama. Fokus yang kuat pada eksplorasi merupakan strategi jangka panjang. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement