REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Serangan udara Israel terhadap tenda-tenda pengungsi Palestina di dalam kompleks rumah sakit di Gaza telah menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai sedikitnya 70 orang, banyak di antara mereka dalam kondisi kritis, seiring genosida Israel di wilayah kantong yang terkepung tersebut berlanjut untuk tahun kedua.
Serangan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di kota Deir al-Balah, Gaza tengah, pada Senin dini hari menghantam tenda-tenda tempat banyak pengungsi Palestina berlindung.
Video menunjukkan tim penyelamat berusaha menyelamatkan orang-orang saat mereka berjuang untuk memadamkan api besar. Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat. “Apa yang terjadi adalah kami terbangun dan melihat asap, api, api, dan potongan-potongan api berjatuhan di tenda dari segala arah. Ledakan tersebut membuat kami ketakutan di dalam tenda dan di luar tempat kami tinggal di belakang Rumah Sakit Al-Aqsa,” Om Ahmad Radi, salah satu korban selamat di lokasi kejadian, mengatakan kepada Aljazirah.
“Truk pemadam kebakaran tidak bisa sampai ke sini. Banyak sekali mayat yang terbakar dan hangus di mana-mana. Jumlah kebakaran dan ledakan sangat besar. Kami menyaksikan salah satu malam paling mengerikan dan brutal.”
Relawan ahli bedah Mohammad Tahir mengatakan mereka menangani korban yang mengalami luka bakar pada 60 hingga 80 persen di tubuhnya – banyak di antaranya tidak dapat bertahan hidup.
“Pasien dengan persentase luka bakar yang tinggi – sayangnya, nasib mereka sudah ditentukan. Mereka bahkan tidak akan sampai ke ICU. Mereka akan mati,” katanya kepada Aljazirah dari luar Rumah Sakit Al-Aqsa.
“Ini adalah pertunjukan horor di sini. Sejujurnya, terkadang saya merasa ini bukan kehidupan nyata, bahwa hal ini bisa terus berlanjut, dan penderitaan sebesar ini diperbolehkan terjadi di dunia ini.” Kantor Media Gaza mengatakan ini adalah ketujuh kalinya tahun ini Israel menyerang halaman Rumah Sakit Al-Aqsa dan yang ketiga dalam beberapa minggu terakhir, menewaskan warga Palestina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Hani Mahmoud dari Aljazirah, melaporkan dari Deir el-Balah, mengatakan “sekitar 20 hingga 30 tenda hancur total dan terbakar habis. “Ada banyak orang di dalam tenda saat api membesar, namun tidak bisa diselamatkan,” katanya. “Kami melihat sejumlah besar [kematian] karena tenda-tenda ini berdekatan satu sama lain, saling membelakangi dan didirikan di ruang kecil di dalam halaman rumah sakit.”
Juru bicara militer Israel Avichay Adraee membenarkan angkatan udara Israel yang melakukan serangan tersebut, dan mengklaim, tanpa bukti, bahwa kompleks rumah sakit tersebut digunakan sebagai “pusat komando dan kendali” oleh kelompok Palestina Hamas untuk melakukan serangan terhadap Israel.
Pasukan Israel telah berulang kali menyerang fasilitas medis di Gaza sejak serangan dimulai lebih dari setahun yang lalu, sehingga sektor kesehatan di wilayah tersebut sudah kewalahan dan infrastrukturnya hancur. Pekan lalu, Komisi Penyelidikan Internasional Independen (CoI) PBB merilis sebuah laporan yang menemukan bahwa Israel melakukan “kebijakan bersama untuk menghancurkan sistem layanan kesehatan Gaza”.
Israel bunuh 22 orang di Jabalia...