Sejumlah pemain memerankan perjuangan pemuda Indonesia melawan penjajah dalam drama kolosal Pertempuran Lima Hari Semarang di Tugu Muda, Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/10/2024). Drama kolosal yang diikuti ratusan peserta tersebut mengisahkan Pertempuran Lima Hari di Semarang pada Oktober 1945 di kawasan Tugu Muda antara pemuda pejuang melawan tentara Jepang yang menewaskan ratusan orang dari kedua belah pihak, termasuk di antaranya dokter Kariadi yang kemudian namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit di Semarang. (FOTO : ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Sejumlah pemain memerankan perjuangan pemuda Indonesia melawan penjajah dalam drama kolosal Pertempuran Lima Hari Semarang di Tugu Muda, Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/10/2024). Drama kolosal yang diikuti ratusan peserta tersebut mengisahkan Pertempuran Lima Hari di Semarang pada Oktober 1945 di kawasan Tugu Muda antara pemuda pejuang melawan tentara Jepang yang menewaskan ratusan orang dari kedua belah pihak, termasuk di antaranya dokter Kariadi yang kemudian namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit di Semarang. (FOTO : ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Sejumlah pemain memerankan perjuangan pemuda Indonesia melawan penjajah dalam drama kolosal Pertempuran Lima Hari Semarang di Tugu Muda, Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/10/2024). Drama kolosal yang diikuti ratusan peserta tersebut mengisahkan Pertempuran Lima Hari di Semarang pada Oktober 1945 di kawasan Tugu Muda antara pemuda pejuang melawan tentara Jepang yang menewaskan ratusan orang dari kedua belah pihak, termasuk di antaranya dokter Kariadi yang kemudian namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit di Semarang. (FOTO : ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejumlah pemain memerankan perjuangan pemuda Indonesia melawan penjajah dalam drama kolosal Pertempuran Lima Hari Semarang di Tugu Muda, Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/10/2024).
Drama kolosal yang diikuti ratusan peserta tersebut mengisahkan Pertempuran Lima Hari di Semarang pada Oktober 1945 di kawasan Tugu Muda antara pemuda pejuang melawan tentara Jepang yang menewaskan ratusan orang dari kedua belah pihak, termasuk di antaranya dokter Kariadi yang kemudian namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit di Semarang.
sumber : Antara Foto
Advertisement