Selasa 15 Oct 2024 15:10 WIB

Kisah Striker Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen Menjadi Mualaf di Belanda, Temukan Cahaya Islam di Usia 15 Tahun

Ragnar bukan Islam KTP tetapi Muslim yang menjalankan ajaran Islam secara taat.

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
.
Foto: network /Kurusetra
.

Ragnar Oratmangoen. Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen saat menjalankan ibadah umroh. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Timnas Indonesia akan menantang Timnas China dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ketiga Grup C zona Asia, Selasa (15/10/2024). Salah satu pemain Timnas Indonesia yang menjadi sorotan adalah Ragnar Oratmangoen.

Pemain yang berposisi sebagai striker tersebut menjadi satu-satunya pemain diaspora yang bergama Islam. Bahkan, fan Timnas Indonesia menjulukinya Wak Haji karena Ragnar tidak hanya sekadar Islam KTP, tetapi rajin menjalankan ibadahnya sebagai seorang Muslim.

Meski begitu, ternyata Ragnar bukanlah seorang Muslim dari lahir. Pria berdarah Indonesia-Belanda resmi bergabung dengan Timnas Indonesia setelah disumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DKI Jakarta, Senin, 18 Maret 2024.

Ragnar Oratmangoen terlahir sebagai seorang Kristen. Pria kelahiran Oss, Belanda, 21 Januari 1998 itu menemukan cahaya Islam pada usia remaja.

BACA JUGA: UAH Ungkap 4 Keutamaan Sholat Tahajud: Angkat Derajat, Keberkahan Usaha, Hingga Dibebaskan dari Kesulitan

Dinukil dari wawancaranya dengan wartawan seperti disitat dari situs pssi.org, Ragnar tidak menyangka menjadi pemeluk agama Islam. Dia juga mengaku begitu menikmati momen sebagai seorang Muslim, bahkan menjadi WNI yang penduduknya mayoritas Muslim.

Ragnar mengungkapkan menemukan cahaya Islam saat tumbuh dewasa. “Tidak. Saya tidak lahir sebagai seorang Muslim. Saya lahir, dibesarkan, sebagai orang Kristen. Tapi setelah saya tumbuh dewasa, saya menemukan jalan ke Islam,” tutur Ragnar.

Juru gedor yang kini membela panji F.C.V. Dender E.H itu merawikan awal mula memeluk Islam. Saat remaja, Ragnar mengaku memiliki banyak cukup teman yang beragama Islam. Mereka, kata pria berdarah Maluku tersebut, sering mengajak Ragnar pergi ke masjid.

Dari pergaulannya tersebut dia mulai mendalami Islam dari teman-temannya. Dia mengenal Tuhan dan agama yang menuntun kehidupan manusia.

Ragnar pun semakin serius memperdalam Islam, hingga akhirnya memutuskan memeluk agama yang dibawa Nabi Muhammad Rasulullah tersebut. “Bagi saya, hal yang saya pelajari tentang Tuhan. Teman-teman saya ketika itu membawa saya ke masjid. Mereka mengajari saya tentang Tuhan dan agama, dan bagaimana agama bisa membantu kehidupan Anda. Itu menyentuh hati saya dan membuat saya memutuskan untuk menjadi seorang muslim,” kata Ragnar.

BACA JUGA: Sultan Agung, Raja Jawa yang Bawa Kerajaan Mataram ke Puncak Kejayaan

Sejak memutuskan menjadi mualaf di usia 5 tahun, Ragnar mengaku rajin menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. “Sejak usia 15 tahun, saya sudah menjalankan Ramadhan. Jadi sekarang saya sudah menjalaninya 10–11 tahun,” ungkap Ragnar mengaku sangat terkesan dengan suasana Ramadhan di Indonesia.

Ragnar juga bukan Islam KTP. Saat Timnas Indonesia melakoni laga melawan Arab Saudi, dia bersama beberapa punggawa tim Garuda yang beragama Islam menyempatkan diri menjalankan ibadah umroh.


Ragnar Oratmangoen. Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen menjadi mualaf pada usia 15 tahun. Foto: Republika.

Empat belas pesepak bola timnas Indonesia menjalani ibadah umrah di sela-sela persiapan untuk menjalani pertandingan pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Timnas Indonesia akan melawan Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (5/9/2024) waktu setempat atau Jumat (6/9/2024) pukul 01.00 dini hari WIB.

Ke-14 penggawa Garuda yang menjalani ibadah tersebut adalah Rizky Ridho, Muhammad Ferrari, Ernando Ari, Nadeo Argawinata, Dimas Drajad, Egy Maulana, Witan Sulaeman, Ramadhan Sananta, Adi Satryo, Wahyu Prasetyo, Ragnar Oratmagoen, Hokky Caraka, Asnawi Mangkualam, dan Pratama Arhan.

Dalam video yang dibagikan akun timnas Indonesia di Instagram pada Senin (2/9/2024), terlihat mereka sedang mengikuti tawaf, ritual mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Asnawi dan kawan-kawan juga melakukan sa’i, yaitu berjalan dan berlari kecil bolak-balik antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.

“Terpanjat doa kemudahan bagi perjalanan Garuda di Kualifikasi Piala Dunia Putaran 3," tulis akun Timnas Indonesia dalam unggahan tersebut.

Harapan yang sama juga diungkapkan Ragnar, penyerang yang juga bermain di FC Dender Belgia. “Tidak dapat mengharapkan cara yang lebih baik untuk memulai putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Alhamdulillah," katanya.

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong membawa 26 pemain untuk melakoni dua laga pembuka melawan Arab Saudi dan Australia. Dari 26 nama yang dibawa, Shin memanggil 12 pemain yang berkarier di kompetisi lokal, 13 pemain di luar negeri, dan satu pemain yang masih tanpa klub: Thom Haye.

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

sumber : https://kurusetra.republika.co.id/posts/482675/kisah-striker-timnas-indonesia-ragnar-oratmangoen-menjadi-mualaf-di-belanda-temukan-cahaya-islam-di-usia-15-tahun
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement