Selasa 15 Oct 2024 18:25 WIB

Gen Z Menjadi Kelompok Umur yang Paling Puas Terhadap Jokowi

Kepuasan terhadap Jokowi di akhir pemerintahannya mencapai 80,8%.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, memaparkan hasil survei atas kepuasan publik terhadap Jokowi.
Foto: istimewa/doc humas
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, memaparkan hasil survei atas kepuasan publik terhadap Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi),   tingkat kepuasan masyarakat atas kepemimpinannya mencapai 80,8%. Generasi muda (Gen Z) menjadi kelompok umur yang memiliki kepuasan sebesar di antara kelompok umur lainnya.

Hal ini didasarkan survei yang dilakukan LSI Denny JA pada 26 September- 3 Oktober 2024. “Tingkat kepuasan Jokowi tinggi, mencapai 80,8%, tetapi di balik itu ada 18,5% yang menyuarakan ketidakpuasan,” kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, Selasa (15/10/2024).

Dijelaskan Adjie, kepuasan terhadap Jokowi berbeda-beda berdasarkan segmen agama. Kepuasan tertinggi muncul di kalangan pemilih beragama non-Islam yang mencapai 93%. Sementara pada pemilih Muslim, kepuasan berada di angka 78,7%.

Di segmen usia, generasi muda (Gen Z) yang menyatakan kepuasan sebesar 85,9%, diikuti generasi milenial (81,8%). Sedangkan Gen X dan baby boomers, kepuasan tetap di atas 75%. “Perbedaan ini mencerminkan bagaimana Jokowi diapresiasi lintas generasi, namun dengan intensitas yang berbeda-beda,” ungkap Adjie.

Adapun di segmen pendapatan, menurut Adjie, dukungan terbesar datang dari mereka yang berpenghasilan di bawah Rp.2 juta per bulan. Mereka yang disebut wong cilik menyatakan kepuasan sebesar 83,3%. “Di kalangan yang ekonominya lebih mapan, kepuasan berada di angka 75,5%,” kata dia. 

Di segmen pendidikan, kepuasan tertinggi datang dari masyarakat berpendidikan rendah. Masyarakat yang hanya tamat SD atau di bawahnya, 81% menyatakan puas. Namun, di kalangan terpelajar, kepuasan terhadap Jokowi menurun, hanya sebesar 72,4%.

Terkait dengan masalah ketidakpuasan terhadap Jokowi, menurut Adjie, ketidakpuasan muncul dari mereka yang melihat kondisi nasional masih memprihatinkan dalam aspek ekonomi, politik, hukum, keamanan, dan sosial budaya. “Sebanyak 30,7% responden menilai ekonomi nasional buruk. Di aspek politik sebanyak 22,9% merasa kondisi belum memadai,” kata dia.

Dalam penegakan hukum, kata Adjie, sebanyak 29,1% merasa kecewa. Sebanyak 10% responden juga menilai keamanan buruk. Dan dalam sosial budaya, ketidakpuasan mencapai 5,8%. “Angka-angka ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat merasakan kegagalan pemerintah dalam merespons berbagai tantangan bangsa,” ungkap Adjie.

Ketidakpuasan juga terkait dengan karakter Jokowi. Dikatakan Adjie, sebanyak 16,1% responden yang mengenal Jokowi menyatakan tidak menyukai kepribadiannya. Namun, mereka yang puas dengan kinerja Jokowi mayoritas menyukai karakternya. Sebanyak 83,9% menyatakan suka terhadap Jokowi.

“Ini membuktikan bahwa personalitas presiden turut memengaruhi penerimaan masyarakat terhadap kinerjanya,” paparnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement