REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebritas Raffi Ahmad membeberkan dirinya diminta Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk turut serta bergabung dalam kabinet pemerintahan mendatang. Selebgram terkenal itu mengaku diminta Prabowo untuk mengurusi masalah terkait dengan badan kreatif dan seni.
Meski begitu, pemilik RANS Entertainment itu tak bersedia membeberkan apakah sebagai wakil menteri atau kepala badan pemerintahan. Raffi tidak menjelaskan apakah setuju atau menolak atas tawaran masuk pemerintahan.
"Hari ini saya dipanggil oleh Bapak Presiden Terpilih, Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk dimitna sama-sama membantu beliau. Maksudnya kalau saya dalam bidang yang memang saya kuasai, kira-kira terkait generasi muda, badan kreatif, dan seni. Kurang lebih seperti itu," kata Raffi gerbang rumah Prabowo Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (15/10/2024).
Dia pun meminta wartawan menanyakan posisinya kepada Prabowo secara langsung. "Mungkin nanti lebih pastinya Bapak Presiden Prabowo yang akan mengumumkan," ujar suami artis Nagita Slavina tersebut.
Raffi Ahmad adalah salah satu dari sekitar 58 nama yang dipanggil Prabowo ke rumahnya pada Selasa (15/10/2024). Pemanggilan puluhan nama tersebut merupakan lanjutan dari langkah Prabowo dalam menunjuk para pembantunya di kabinet pemerintahan 2024-2029.
Prabowo akan dilantik menjadi Presiden ke-8 pada 20 Oktober 2024, bersama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Pada Senin (14/10/2024), Prabowo sudah terlebih dahulu memanggil sebanyak 49 nama calon menteri.
Raffi selama ini, memang dalam barisan pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Pada Selasa, Raffi datang memenuhi permintaan Prabowo untuk terlibat dalam nomenklatur kementerian dan lembaga pemerintahan mendatang. Raffi datang bersamaan dengan penceramah Gus Miftah dan juga musisi Yovie Widianto.
Berbeda dengan Raffi Ahmad, Gus Miftah saat ditemui usai menghadap Prabowo menyampaikan, ia dipercaya untuk turut serta dalam pemerintahan mendatang untuk mengurusi masalah sosial dan kemaslahatan. Dia juga memastikan tidak tak didapuk sebagai wakil menteri (wamen).
"Yang jelas, bukan wakil menteri. Jadi Bapak (Prabowo) memerintahkan saya untuk lebih banyak fokus di bidang moderasi beragama, toleransi, dan semacamnya," kata Gus Miftah.