REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Prabowo Subianto hari ini kembali memanggil para calon menteri di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta. Tidak hanya para calon menteri, pemanggilan itu juga termasuk para calon wakil menteri dan kepala-kepala badan. Di dalamnya ada nama Fauzan, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Beberapa hari sebelumnya, Prabowo telah memanggil 49 calon menteri yang diharapkan bisa membantunya menjalankan pemerintahan Indonesia. Ada sederet nama seperti Erick Thohir, Sri Mulyani, Yusril Ihza Mahendra, Bahlil Lahadalia, dan lainnya yang turut meramaikan bursa calon menteri.
Terkait pemanggilan mantan rektor UMM itu, Kepala Humas UMM M Isnaini menerangkan bahwa Prof Fauzan adalah guru besar UMM bidang pendidikan. Pemanggilan itu tampaknya tak lepas dari jejak panjang kontribusinya di bidang pendidikan selama dua periode menjadi rektor Kampus Putih. Beberapa programnya di antaranya Center of Excellence (CoE) dan Center for Future Work (CFW) yang menjembatani mahasiswa dan industri. Melahirkan SDM unggul yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Prof. Fauzan juga sukses menjalankan program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M) yang berjalan di berbagai daerah. Program tersebut memberdayakan para pakar dari UMM untuk memberikan pendampingan berupa kontribusi langsung pada masyarakat. Terutama di bidang pangan yang sesuai dengan rencana-rencana Pak Prabowo untuk menjaga ketahanan pangan. Saya rasa program yang pernah dijalankan Prof. Fauzan selama menjadi rektor sangat match dengan program yang diusung Pak Prabowo,” kata Krisna, sapaan akrabnya.
Adanya nama Prof Fauzan di kediaman Prabowo menambah daftar panjang tokoh penting yang berpotensi masuk di struktur kabinet baru. Posisi menteri atau wakil menteri yang diduga akan diisi Prof Fauzan merupakan jabatan strategis yang akan berperan penting dalam pendidikan tinggi, riset, dan teknologi. Posisi ini diharapkan bisa membantu melahirkan SDM unggul.