Rabu 16 Oct 2024 06:14 WIB

Portugal Urung Pastikan Tiket Perempat Final UEFA Nations League Usai Ditahan Skotlandia

Portugal butuh satu poin lagi untuk lolos ke perempat final UEFA Nations League.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain Portugal Cristiano Ronaldo, tengah, berusaha mencetak gol melewati pemain Skotlandia Anthony Ralston, kanan, selama pertandingan sepak bola UEFA Nations League antara Skotlandia dan Portugal di Hampden Park di Glasgow, Skotlandia, Rabu (16/10/2024) dini hari WIB.
Foto: AP Photo/Scott Heppell
Pemain Portugal Cristiano Ronaldo, tengah, berusaha mencetak gol melewati pemain Skotlandia Anthony Ralston, kanan, selama pertandingan sepak bola UEFA Nations League antara Skotlandia dan Portugal di Hampden Park di Glasgow, Skotlandia, Rabu (16/10/2024) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Portugal menunda langkah ke perempat final UEFA Nations League setelah hanya bermain imbang 0-0 melawan Skotlandia di Hampden Park, Glasgow, Rabu (16/10/2024) dini hari WIB. Ini kali pertama tim asuhan Roberto Martinez hanya mendapatkan satu poin dari empat pertandingan mereka.

Portugal tetap berada di puncak Grup A1 dengan 10 poin, unggul tiga angka dari Kroasia, yang bermain imbang 3-3 saat bertandang ke Polandia. Sementara Skotlandia berada di posisi terbawah dengan satu poin. Polandia yang berada di posisi ketiga memiliki empat poin dengan dua tim teratas dalam grup tersebut melaju ke delapan besar.

Baca Juga

Portugal akan menghadapi Polandia dan kemudian Kroasia. Satu poin dari dua laga ini cukup mengantarkan mereka lolos ke babak gugur setidaknya sebagai tim peringkat kedua terbaik.

"Kami memiliki banyak keinginan, kami bekerja sangat baik tanpa bola," kata pelatih asal Spanyol itu kepada Sport TV. "Itu pertandingan yang berbahaya karena kami seharusnya bisa menguasai bola, tetapi Skotlandia hanya membutuhkan sedikit untuk mencetak gol. Kami menunjukkan kesegaran, tetapi kami kurang kesegaran di sepertiga akhir."

Portugal berada di posisi terdepan hampir sepanjang laga, tetapi menyia-nyiakan peluang mencetak gol. Ini termasuk peluang emas pada awal babak kedua untuk Cristiano Ronaldo, yang telah mencetak gol dalam tiga pertandingan mereka sebelumnya. Tanpa pengawalan di kotak penalti, ia menyundul bola ke atas mistar gawang.

Ronaldo yang berusia 39 tahun mendapat sorakan ironis lagi dari "Tartan Army" Skotlandia saat ia melepaskan tendangan akrobatik yang melebar.

Saat ditanya apakah Portugal tidak memiliki rencana cadangan, Martinez berkata bahwa bakat dan talenta individu para pemainnya sebagai rencana A, B, C, D, dan E-nya.

"Kami memiliki pemain di dalam, di luar. Kita berbicara tentang tim yang tidak mengambil risiko, yang bertahan dengan sangat baik. Kita berbicara tentang tim (Portugal) yang berhasil mencapai sepertiga akhir sebanyak 53 kali. Kita harus memberikan pujian kepada Skotlandia dan diri kami sendiri karena berhasil menjaga clean sheet," ujar Martinez.

Tuan rumah juga memiliki peluang saat Scott McTominay gagal memaksimalkan sundulannya sebelum pertandingan berjalan lima menit. Ben Doak mengumpan bola kembali ke Andy Robertson dan sang kapten memberikan umpan silang akurat kepada McTominay yang tidak terkawal. Sayang, sang gelandang menyundul bolanya tepat ke arah kiper Diogo Costa.

Kiper Skotlandia Craig Gordon melakukan beberapa penyelamatan hebat di menit-menit akhir melawan Portugal yang menyerbu pertahanan mereka.

Penonton Hampden Park bersorak ketika Gordon menunduk untuk memblok tembakan Bruno Fernandes dan kemudian menguasai bola sebelum Ronaldo bisa menyambut bola rebound.

Bek kanan Nicky Devlin masuk untuk debutnya bersama Skotlandia pada menit ke-89 dan dipaksa beraksi beberapa menit kemudian ketika ia melakukan blok brilian untuk menggagalkan upaya Rafael Leao.

Ronaldo sangat marah saat peluit akhir berbunyi ketika ia tidak diberi kesempatan untuk mengambil tendangan sudut saat waktu tambahan telah lewat empat menit. Ia memaki wasit dan mengacungkan jempol ke bawah kepada para pendukung tuan rumah sebelum meninggalkan lapangan.

Setidaknya hasil imbang di kandang sendiri melawan Polandia pada 15 November akan menjamin Portugal mendapat tempat di babak sistem gugur sebelum mereka bertandang ke Kroasia tiga hari kemudian dalam pertandingan terakhir grup mereka.

Meskipun satu poin mengakhiri empat kekalahan beruntun Skotlandia, mereka telah menjalani 10 pertandingan tanpa kemenangan dalam pertandingan kompetitif.

"Ini bukan tentang mengubah keadaan," kata bos Skotlandia Steve Clarke kepada wartawan. "Ini hanya tentang bekerja keras dan tidak mengecewakan negara. Anda bisa melihatnya malam ini." 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement