Rabu 16 Oct 2024 10:25 WIB

Wakil Israel di Sidang IPU Pidato, Anggota Ramaii-Ramai Keluar, Ada yang Pukul Meja

Anggota parlemen Turki, meneriakkan slogan kemerdakaan Palestina.

 Pendukung Palestina di Australia. Israel semakin dikucilkan di pertemuan internasional.
Foto: EPA-EFE/DIEGO FEDELE
Pendukung Palestina di Australia. Israel semakin dikucilkan di pertemuan internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Banyak anggota parlemen, termasuk perwakilan dari Majelis Agung Nasional Turki (TBMM), melakukan aksi keluar dari sidang (walk out) sebagai bentuk protes terhadap pejabat Israel dalam Sidang Umum ke-149 Uni Antar-Parlemen (IPU) di Jenewa, Swiss. Sidang yang dipimpin oleh Presiden IPU Tulia Ackson, memanas ketika sejumlah usulan darurat mulai dibahas.

Situasi memuncak ketika seorang pejabat Israel mendapat kesempatan untuk berbicara. Sebagai tanggapan, banyak perwakilan dari berbagai negara memukul meja sebagai bentuk protes, kemudian keluar dari ruang sidang.

Baca Juga

Anggota parlemen Turki yang hadir dalam sidang tersebut juga turut bergabung dalam aksi protes. Mereka meninggalkan ruang sidang dengan meneriakkan "Kemerdekaan untuk Palestina" saat mereka keluar.

Setelah pejabat Israel selesai berbicara, perwakilan yang memprotes kembali ke ruang sidang untuk melanjutkan sesi persidangan IPU selanjutnya.

 

Israel telah melakukan kampanye udara besar-besaran di Lebanon, yang diklaimnya menargetkan Hizbullah, sejak 23 September, menewaskan lebih dari 1.500 orang dan membuat lebih dari satu juta orang mengungsi.

Kampanye udara ini merupakan eskalasi dari perang lintas perbatasan selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 42.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan kelompok perlawanan Hamas tahun lalu.

Sedangkan pada 1 Oktober, Israel memperluas konflik ini dengan melancarkan invasi ke Lebanon selatan. Sumber: Anadolu

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement