REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni akan mengunjungi Lebanon, di tengah berlangsungnya serangan udara dan darat Israel. Rencana kunjungan tersebut diumumkan di tengah meningkatnya kekhawatiran eskalasi berkelanjutan dapat memicu perang besar di Timur Tengah.
Giorgia Meloni menyampaikan kepada Senat pada Selasa (15/10/2024), berencana mengunjungi Lebanon. Meski demikian, dia tidak memberikan rincian mengenai waktu kunjungannya, menurut laporan dari kantor berita Italia, ANSA.
Ia juga mengumumkan, Menteri Luar Negeri, Antonio Tajani, sedang menyiapkan kunjungan ke Israel dan Palestina pada pekan depan. Meloni menggambarkan sikap Israel tidak dapat dibenarkan. Sementara itu, serangan terhadap petugas penjaga perdamaian PBB dinilai "tidak dapat diterima."
Israel telah melukai anggota UNIFIL dalam serangan terpisah baru-baru ini, yang mendapat kecaman internasional karena serangan terhadap penjaga perdamaian adalah pelanggaran terhadap hukum internasional.
UNIFIL didirikan pada Maret 1978 untuk memastikan penarikan pasukan Israel dari Lebanon dan membantu pemerintah Lebanon dalam memulihkan otoritas di wilayah tersebut. Mandatnya telah diperluas selama bertahun-tahun, terutama setelah perang Israel pada 2006, untuk memantau gencatan senjata dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan.
Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza setelah serangan perlawanan Hamas tahun lalu, yang menewaskan lebih dari 42.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Konflik menyebar ke Lebanon, di mana Israel melancarkan serangan mematikan ke seluruh wilayah tersebut akhir bulan lalu, yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang dan membuat lebih dari satu juta orang mengungsi. Pada 1 Oktober, Israel meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan.