Rabu 16 Oct 2024 17:17 WIB

BI Umumkan Penerapan QRIS Nol Persen untuk Transaksi Hingga Rp 500 Ribu

Transaksi QRIS terus tumbuh pesat, meningkat sebesar 209,61 persen (yoy).

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Warga melakukan transaksi menggunakan QRIS di sebuah kafe di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2023). Perusahaan penyedia solusi untuk fintech UnaFinancial, memperkirakan jumlah pengguna aplikasi pembayaran QRIS di Indonesia tumbuh sebesar 54% pada 2025 dibandingkan dengan 2023. Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan jumlah pengguna kode QR terbesar di Asia Tenggara dengan total 1,77 juta orang pada 2025.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga melakukan transaksi menggunakan QRIS di sebuah kafe di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2023). Perusahaan penyedia solusi untuk fintech UnaFinancial, memperkirakan jumlah pengguna aplikasi pembayaran QRIS di Indonesia tumbuh sebesar 54% pada 2025 dibandingkan dengan 2023. Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan jumlah pengguna kode QR terbesar di Asia Tenggara dengan total 1,77 juta orang pada 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan penerapan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS nol persen untuk transaksi hingga Rp 500 ribu di merchant Usaha Mikro (UMI), efektif 1 Desember 2024. Kebijakan ini bertujuan untuk mendukung daya beli masyarakat kelas menengah bawah.

“Dengan penerapan MDR nol persen, kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat mengakses sistem pembayaran digital dengan lebih mudah dan terjangkau,” ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (16/10/2024).

Baca Juga

Perry mencatat bahwa transaksi QRIS terus tumbuh pesat, meningkat sebesar 209,61 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 53,3 juta dan jumlah merchant sebanyak 34,23 juta. Selama ini, QRIS berfungsi sebagai pendorong daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelas menengah bawah dan sektor informal.

BI mencatat, transaksi QRIS telah mencapai 4,8 miliar, melampaui target tahun 2024 yang ditetapkan sebesar 2,5 miliar, atau meningkat 163,63 persen. Pengguna QRIS saat ini juga mencapai 53,3 juta, hampir 82 persen dari target 55 juta, dan terdapat 34,2 juta merchant yang terdaftar.

Pertumbuhan sektor yang paling signifikan berasal dari makanan dan minuman, dengan kontribusi 35,9 persen, diikuti oleh restoran dan hotel sebesar 16,93 persen. Dengan pertumbuhan yang signifikan dan regulasi yang ketat, Bank Indonesia berharap bahwa sistem pembayaran QRIS akan semakin diperluas dan diadopsi oleh lebih banyak masyarakat, mendorong inklusi keuangan di seluruh Indonesia.

Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan III 2024 juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, didukung oleh sistem pembayaran yang aman dan andal. Dari sisi nilai, transaksi BI-RTGS meningkat 16,0 persen (yoy) menjadi Rp 45.252 triliun. Sementara itu, volume transaksi BI-FAST tumbuh 61,10 persen (yoy) mencapai 924,89 juta transaksi.

Transaksi digital banking tercatat mencapai 5.666,28 juta transaksi, tumbuh 34,43 persen (yoy), dan transaksi Uang Elektronik (UE) juga mengalami peningkatan 29,11 persen (yoy) menjadi 4.001,11 juta transaksi. Meskipun transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D turun 8,59 persen (yoy) menjadi 1.738,53 juta transaksi, transaksi kartu kredit justru tumbuh 14,84 persen (yoy) mencapai 116,97 juta transaksi. Dengan berbagai inovasi dan perluasan ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD), BI berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan sektor keuangan digital di Indonesia. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement