Rabu 16 Oct 2024 22:09 WIB

Boy Thohir: Disertasi Bahlil Almost Perfect

Sejumlah tokoh turut hadir dalam sidang terbuka promosi Doktor Bahlil Lahadalia.

Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir turut hadir dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Kajian Stratejik dan Global, Bahlil Lahadalia. (ilustrasi)
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir turut hadir dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Kajian Stratejik dan Global, Bahlil Lahadalia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir turut hadir dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Kajian Stratejik dan Global, Bahlil Lahadalia. Acara ini berlangsung di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).

Disertasi Bahlil berjudul "Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia". Sebagai pelaku usaha, Garibaldi mengapresiasi hal itu. Ia ikut bangga dan kagum akan pilihan topik yang diteliti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut.

Baca Juga

"Karena istilahnya apa yang beliau sampaikan dalam disertasinya itu, kalau saya bilang, almost perfect. Kalau perfect kan milik Allah, tapi almost perfect," kata sosok yang akrab disapa Boy Thohir ini.

Ia mendengar paparan disertasi Bahlil dengan seksama. Menurutnya mendalam dan menyeluruh. Dari sisi pengusaha nasional, ia ingin berperan aktif. Apa yang ditonjolkan sesuai visi bersama. "Karena memang sudah sepatutnya kita harus bisa berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan asing," ujar Boy.

Pada akhirnya, hilirisasi ini tentang menciptakan nilai tambah. Kemudian banyak dampak lain tercipta. Itu termasuk tambahan lapangan kerja. "Tapi tentunya kita punya comparative advantage. Tinggal sekarang pemain-pemain nasionalnya harus berani dan harus kerja keras. Karena memang, unfortunately, teknologinya masih dikuasai oleh asing," ujar Boy Thohir.

Di Adaro pun selama ini telah terjadi hilirisasi. Hilirisasi batubara, jelas Boy, yakni menciptakan nilai tambah menjadi energi listrik. "Karena nilai tambah daripada batubara itu nilai kalori. Jadi itu yang paling utama. Jadi batubara menjadi listrik, tapi kita akan menciptakan hilirisasi-hilirisasi lain," ujarnya.

Sejumlah tokoh lain turut hadir dalam sidang terbuka promosi Doktor Kajian Stratejik dan Global Bahlil Lahadalia. Selain Boy Thohir, Ada Wakil Presiden saat ini Ma'ruf Amin, Wakil Presiden ke-10 Dan ke-12, Muhammad Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.

Setelah melalui serangkaian prosesi, Bahlil akhirnya lulus. Ia dinyatakan menjadi Doktor baru di Bidang ilmu yang didalaminya. Ia mengaku siap untuk terus mengimplementasikan ilmunya. "Tetapi hilirisasi nikel itu sepanjang jalan, sepanjang masyarakat itu kena. Jadi antara pendapatan dan pemberian itu harus saya pikir fair. Yang kedua adalah formulasi kebijakan dukungan pembiayaan kepada pengusaha nasional yang berada di sektor hilirisasi dengan nilai tambah tinggi."

Acara berjalan lancar. Beberapa tokoh penting bergantian memberi selamat kepada Bahlil hingga petang. Setelahnya satu per satu meninggalkan lokasi. Hilirisasi termasuk program prioritas di era Presiden Joko Widodo dan bakal dilanjutkan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Saat menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan kini Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia terlibat dalam implementasi kebijakan tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement