Kamis 17 Oct 2024 04:36 WIB

Tentara Israel Akui Rencana Jenderal Berjalan, Bersihkan Etnis, Bunuh Tersisa di Utara

Meski belum diadopsi secara resmi, Rencan Jenderal terus dikampanyekan IDF.

Seorang pria Palestina memeluk jenazah anak lelaki yang syahid akibat kamp pengungsian dibom serangan udara Israel. Pada Sabtu, IDF melancarkan serangan udara atas kamp pengungsian Sekolah Amr bin Al-As di Gaza Utara.
Foto: dok instagram palestine.pixel
Seorang pria Palestina memeluk jenazah anak lelaki yang syahid akibat kamp pengungsian dibom serangan udara Israel. Pada Sabtu, IDF melancarkan serangan udara atas kamp pengungsian Sekolah Amr bin Al-As di Gaza Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Media Israel  melaporkan bukti bahwa rencana untuk membersihkan etnis Palestina di Gaza utara  dan membunuh mereka yang tersisa sedang berlangsung.

Tiga tentara cadangan Israel yang bertugas di Gaza mengatakan kepada Haaretz pekan ini bahwa mereka yakin 'Rencana Jenderal', yang juga dikenal sebagai 'Rencana Eiland', sedang dilaksanakan.

Baca Juga

"Tujuannya adalah memberi penduduk yang tinggal di utara wilayah Netzarim tenggat waktu untuk pindah ke selatan. Setelah tanggal ini, siapa pun yang akan tetap tinggal di utara akan dianggap musuh dan akan dibunuh," kata seorang tentara yang ditempatkan di Koridor Netzarim.

"Itu tidak sesuai dengan standar hukum internasional apa pun. Orang-orang duduk dan menulis perintah sistematis dengan bagan dan konsep operasional, yang pada akhirnya Anda menembak siapa pun yang tidak mau pergi. Keberadaan ide ini tidak masuk akal."

 

Selama 10 hari terakhir, ketika pasukan Israel memerintahkan ratusan ribu orang untuk meninggalkan Gaza utara sebelum melancarkan serangan baru, media dan analis Israel telah menyampaikan bahwa militer sedang melaksanakan rencana kontroversial ini.

Kini semakin banyak tanda bahwa meskipun kebijakan tersebut belum diadopsi oleh pejabat tinggi militer yang dilaporkan tengah mendiskusikannya, rencana tersebut sudah dilaksanakan. Demikian dilaporkan oleh Haaretz melaporkan pada Rabu.

"Ide-ide seperti sengaja melepaskan tembakan di dekat penduduk dan bahkan langkah-langkah untuk membuat penduduk kelaparan sedang diperdebatkan," tulis jurnalis Haaretz Amos Harel.

"Ide-ide ini belum divalidasi secara resmi dalam rantai komando IDF, tetapi fakta bahwa ide-ide tersebut sedang dibahas, dan keterlibatan politik partai-partai sayap kanan dan outlet media, mulai terlihat."

Seorang prajurit kedua mengatakan kepada Haaretz: "Para komandan mengatakan secara terbuka bahwa Rencana Eiland sedang dikampanyekan oleh IDF."

Seorang perwira senior staf umum menanggapi Haaretz, dengan mengatakan: "Kami hanya menerima perintah dari kepala staf dan meneruskannya kepada komandan divisi."

Omong kosong belaka

Dua pakar Israel mengatakan bahwa mereka yakin 'Rencana Jenderal' itu omong kosong belaka. Assaf David, salah satu pendiri Forum for Regional Thinking dan kepala Israel in the Middle East Cluster di Van Leer Jerusalem Institute, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa menurutnya militer Israel melaksanakan rencana tersebut untuk menekan Hamas, dengan asumsi bahwa Hamas adalah organisasi yang sama seperti tahun lalu.

“Itu ilusi. Organisasinya tidak sama dan posisinya tidak sama. Mereka kehilangan banyak kemampuan militer, ketahanan, dan kekuatannya di Gaza," kata David.

“Ini bukan cara untuk memulangkan para sandera dan pemerintah tahu itu. Saya pikir pemerintah melepaskan para sandera dan mereka tidak peduli jika mereka mati.”

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement