REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Penyanyi K-pop, Jessi, menjalani pemeriksaan polisi pada Rabu (16/10/2024). Pemeriksaan ini dilakukan untuk menyelidiki kasus penyerangan terhadap penggemarnya yang diduga dilakukan oleh pria yang sedang bersama Jessi.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang penggemar yang meminta foto Jessi diserang oleh salah satu orang dari rombongannya. Namun, dilansir laman Allkpop pada Kamis (17/10/2024), tampaknya ini bukan pertama kalinya rombongan Jessi menyerang orang lain.
Pada 16 Oktober, "Crime Chief" JTBC menampilkan seorang korban kasus penyerangan tahun 2013 yang diduga terkait dengan Jessi di sebuah klub di Itaewon, Seoul. Pada Mei 2013, Jessi didakwa melakukan penyerangan terhadap seorang wanita Korea-Amerika di toilet wanita di sebuah klub di Itaewon.
Korban telah mengajukan pengaduan terhadap Jessi dan dua orang teman Jessi atas penyerangannya, yang kemudian dibatalkannya. Jessi kemudian mengeklaim bahwa dia tidak terlibat dalam penyerangan tersebut dan hanya berusaha melerai perkelahian tersebut. Namun, korban tidak setuju, dengan mengatakan ada alasan lain di balik keputusannya untuk membatalkan kasus tersebut.
Korban berkata, "Saat itu, saya bertemu Jessi dan teman-temannya di toilet klub, di mana mereka secara tidak masuk akal memulai perkelahian dan mulai menyerang saya ketika saya menyuruh mereka masuk terlebih dahulu. Mereka mencoba mendorong kepala saya ke dalam toilet. Setelah merampas dompet saya, mereka berkata saya boleh mengambilnya kembali jika saja saya meminta maaf dengan berlutut di lantai".
Mengenai alasannya mencabut tuntutan, ia menjelaskan, "Insiden itu terjadi saat saya berencana kembali ke AS untuk bekerja dan saya sudah membuat rencana seperti membeli tiket pesawat. Butuh waktu sekitar satu tahun untuk memutuskan kasusnya. Saya tidak bisa meninggalkan negara itu saat kasusnya sedang berlangsung, jadi saya tidak punya pilihan selain mencabut kasusnya".
Kantor Polisi Gangnam di Seoul memanggil Jessi sebagai terdakwa. Meskipun Jessi bukan pelaku penyerangan, ia dipanggil sebagai terdakwa setelah korban menggugatnya. Ia dibebaskan pada dini hari tanggal 17 Oktober, setelah sekitar 6 jam diperiksa. Jessi pun telah meminta maaf atas insiden tersebut.