Kamis 17 Oct 2024 15:14 WIB

AS Berharap Israel Lakukan Serangan ke Iran Sebelum Pilpres

Rencana serangan balasan terhadap Iran telah menjadi subjek perdebatan internal.

Ratusan rudal balistik Iran menyerang Tel Aviv, Israel, pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat.
Foto: Tangkapan Layar
Ratusan rudal balistik Iran menyerang Tel Aviv, Israel, pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pejabat Amerika Serikat (AS) mengantisipasi bahwa Israel kemungkinan akan melakukan serangan balasan terhadap Iran sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November. Hal tersebut berdasarkan laporan CNN pada Rabu (16/10/2024).

Sumber yang berbicara dengan syarat anonim itu mengatakan kepada CNN bahwa rencana serangan balasan terhadap Iran telah menjadi subjek perdebatan internal yang intens dan waktunya tidak terkait langsung dengan pemilihan presiden.

Baca Juga

Meskipun ada perdebatan internal di Israel mengenai waktu penyerangan, beberapa sumber mencatat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyadari bahwa serangan balik terhadap Iran dapat berdampak signifikan pada Pilpres AS. Hal tersebut mempersulit upaya diplomatik antara Israel dan AS selama beberapa bulan terakhir.

Para pejabat pemerintahan Biden masih bungkam mengenai waktu dan target serangan Israel yang diantisipasi itu terhadap Iran. Iran diketahui meluncurkan serangan misil pada 1 Oktober, sebagai balasan atas tindakan Israel yang membunuh pemimpin Hamas di Teheran pada akhir Juli dan pembunuhan anggota Hizbullah dan militer Iran di Beirut pada akhir September.

 

Menurut CNN, dalam percakapan telepon pekan lalu, Netanyahu meyakinkan Biden bahwa Israel tidak akan menargetkan fasilitas nuklir serta minyak Iran saat melakukan serangan balasan. Keputusan itu melegakan Gedung Putih. Sebelumnya, Biden meminta Israel tidak menyerang fasilitas tersebut.

Perseteruan antara Israel dan Iran semakin memburuk setelah Israel melakukan serangan di Jalur Gaza, yang membuat lebih dari 42 ribu orang meninggal. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang membuat hampir 1.200 orang wafat.

Konflik tersebut juga menyebar ke Lebanon dengan Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negara itu, yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang dan melukai lebih dari 4.500 orang sejak 23 September.

Prancis makin keras..

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement