Obesitas merupakan pemicu kanker payudara yang lebih kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya, menurut sebuah studi baru.
Sekitar 40% kanker payudara hormon positif pada wanita pascamenopause mungkin terkait dengan kelebihan lemak tubuh, menurut laporan para peneliti pada hari Selasa di Journal of Epidemiology & Community Health.
Itu jauh lebih banyak daripada perkiraan sebelumnya yang mengaitkan kelebihan berat badan dengan 1 dari 10 kasus kanker payudara, berdasarkan ukuran indeks massa tubuh (BMI) wanita, kata para peneliti.
Dampak obesitas di dunia nyata terhadap risiko kanker payudara kemungkinan telah diremehkan karena BMI bukanlah ukuran lemak tubuh yang sangat akurat, menurut para peneliti.
"Temuan studi ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan ukuran lemak tubuh yang lebih akurat daripada BMI untuk memperkirakan beban kanker yang disebabkan oleh obesitas pada kanker payudara pascamenopause," simpul tim peneliti yang dipimpin oleh Veronica Davila-Batista, seorang profesor madya epidemiologi di University of Las Palmas de Gran Canaria di Spanyol.
Untuk penelitian ini, para peneliti membandingkan BMI dengan pengukuran lemak tubuh yang berbeda yang disebut CUN-BAE, yaitu persamaan yang memperhitungkan jenis kelamin dan usia dalam pengukuran BMI.
Kedua pengukuran tersebut digunakan untuk menimbang 1.022 wanita tua Spanyol yang mengidap kanker payudara dan 1.143 wanita lain yang tidak mengidap kanker.
Menurut para peneliti, sekitar 23% kasus kanker payudara dikaitkan dengan berat badan berlebih yang diukur dengan BMI.
Namun, sekitar 38% kanker payudara dikaitkan dengan lemak berlebih yang diukur dengan CUN-BAE, menurut hasil penelitian.
Perbedaan ini paling kuat terjadi pada kanker hormon positif, yaitu kanker yang dipicu oleh hormon wanita seperti estrogen, kata para peneliti.
Risiko kanker payudara hormon positif dapat dikaitkan dengan lemak berlebih dua kali lipat jika menggunakan persamaan CUN-BAE -- 42%, dibandingkan dengan 20% jika menggunakan BMI.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kelebihan lemak tubuh merupakan faktor risiko signifikan untuk kanker payudara reseptor hormon positif pada wanita pascamenopause," tulis para peneliti dalam rilis berita jurnal.
Lemak tubuh dapat meningkatkan kadar estrogen pada wanita karena jaringan lemak mengeluarkan hormon wanita, menurut Cleveland Clinic.
"Temuan kami menunjukkan bahwa dampak populasi dapat diremehkan saat menggunakan estimasi BMI tradisional."
"Pengukuran lemak tubuh yang lebih akurat, seperti CUN-BAE, harus dipertimbangkan saat memperkirakan beban kanker yang disebabkan oleh obesitas pada kanker payudara pascamenopause," simpul tim peneliti. (kpo)