Kamis 17 Oct 2024 17:28 WIB

Beli atau Sewa Rumah, Mana yang Lebih Baik buat Pasutri di Awal Pernikahan?

Keputusan antara membeli dan menyewa rumah sangat bergantung pada kondisi finansial.

Pasangan baru menikah kerap dihadapkan pad keputusan sulit untuk menyewa atau membeli rumah. (ilustrasi)
Foto: istimewa
Pasangan baru menikah kerap dihadapkan pad keputusan sulit untuk menyewa atau membeli rumah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Pasangan yang baru menikah sering kali dihadapkan pada berbagai keputusan penting di awal pernikahan. Salah satunya adalah menentukan tempat tinggal, apakah lebih baik membeli rumah atau cukup menyewa? 

Pertanyaan tersebut sering membingungkan, terlebih kedua pilihan itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keputusan ini tidak hanya berdampak pada kondisi finansial, tetapi juga kenyamanan serta rencana jangka panjang rumah tangga. 

Baca Juga

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipertimbangkan oleh keluarga baru dalam menentukan pilihan terbaik antara membeli atau menyewa rumah.

1. Memahami kebutuhan tipe keluarga

Dalam menentukan soal beli rumah atau sewa, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tipe keluarga yang diinginkan. Jika pasangan baru berencana membangun keluarga besar dalam waktu dekat, lebih baik mempertimbangkan untuk membeli rumah dengan luas yang cukup. 

Sebaliknya, jika masih dalam tahap beradaptasi dan belum memiliki rencana pasti mengenai jumlah anggota keluarga, sewa rumah bisa menjadi solusi sementara yang lebih fleksibel.

2. Pertimbangkan kemampuan finansial

Keputusan antara membeli dan menyewa rumah sangat bergantung pada kondisi finansial. Membeli rumah membutuhkan dana yang besar untuk uang muka, cicilan, dan biaya lain, seperti biaya notaris dan pajak. Belum lagi biaya perawan di awal. 

Meski demikian, rumah yang dibeli bisa menjadi aset investasi jangka panjang yang nilainya dapat meningkat seiring waktu. Sebaliknya, menyewa rumah mungkin tidak membutuhkan dana awal yang besar. Namun, dalam jangka panjang, biaya sewa bisa menguras anggaran tanpa ada aset yang dimiliki.

Pasangan yang baru menikah perlu duduk bersama untuk merencanakan anggaran rumah tangga. Diskusikan secara terbuka mengenai pendapatan, pengeluaran, serta target keuangan. Dengan begitu, Anda bisa memutuskan untuk membeli rumah atau menyewanya, sesuai kondisi finansial.

3. Pahami kelebihan dan kekurangan membeli serta menyewa rumah

Baik membeli atau menyewa rumah punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan membeli rumah.

Kelebihan:

- Investasi Jangka Panjang. Membeli rumah adalah bentuk investasi yang nilainya cenderung meningkat. Selain itu, pasangan memiliki kendali penuh atas rumah tersebut, baik untuk direnovasi maupun dijual kembali di masa depan.

- Stabilitas dan kepastian. Membeli rumah memberikan rasa aman dan stabilitas, terutama bagi tipe keluarga yang menginginkan hunian jangka panjang.

- Kebebasan mengelola properti. Tidak ada batasan dalam mengatur atau merenovasi rumah sendiri, sehingga pasangan bisa mendesain rumah sesuai keinginan.

Kekurangan:

- Biaya awal yang besar. Membeli rumah membutuhkan biaya yang besar untuk uang muka dan biaya-biaya tambahan lain.

- Anggaran untuk cicilan. Jika memilih untuk mencicil, pasangan harus berkomitmen pada pembayaran bulanan. Hal ini dapat membebani anggaran rumah tangga, terutama jika ada perubahan kondisi keuangan.

- Pemeliharaan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan rumah ditanggung sendiri.

Selanjutnya, berikut adalah kelebihan dan kekurangan menyewa rumah.

Kelebihan:

- Fleksibilitas, Menyewa rumah memberi kebebasan untuk berpindah tempat kapan saja. Pilihan ini cocok untuk pasangan yang masih mencari lokasi ideal atau memiliki pekerjaan yang sering berpindah-pindah.

- Biaya awal lebih ringan. Menyewa tidak memerlukan uang muka yang besar. Cukup membayar uang sewa dan deposit sehingga tidak membebani kondisi keuangan secara langsung.

- Bebas dari beban pemeliharaan. umumnya, biaya perbaikan atau pemeliharaan ditanggung oleh pemilik rumah.

Kekurangan:

- Tidak ada investasi. Biaya sewa rumah tidak memberikan nilai investasi jangka panjang. Uang sewa yang dibayarkan setiap bulan akan hilang begitu saja tanpa memberikan kepemilikan.

- Terikat Kontrak. Penyewa harus tunduk pada aturan yang ditetapkan pemilik rumah dan mungkin tidak bisa merenovasi atau mengubah interior sesuai keinginan.

- Kenaikan harga sewa. Biaya sewa dapat meningkat dari waktu ke waktu dan bisa memengaruhi anggaran rumah tangga.

Setelah mengetahui ketiga hal tersebut, Anda bisa memutuskan dengan pasangan mana yang terbaik, apakah membeli atau menyewa rumah, di awal pernikahan. Jika keputusan Anda dan pasangan membeli rumah, KPR BRI bisa dimanfaatkan. 

KPR BRI memberikan kemudahan bagi pasangan yang baru menikah untuk memiliki rumah. Untuk mencari rumah, Anda bisa memanfaatkan laman homespot.id. Di laman ini, Anda bisa mencari rumah dari berbagai kota dengan pilihan tipe dan rentang budget seusai preferensi. Selain itu, Anda juga bisa melakukan simulasi KPR dan mengajukan KPR BRI, lho!

Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya wujudkan rumah pertamamu dengan KPR BRI.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement