REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Dataran tinggi al-Labbouneh, yang berada di dekat area garis biru perbatasan Lebanon-Israel, menjadi kuburan tank Merkava dalam sehari terakhir.
Perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah, mengumumkan pada Kamis (17/10/2024), para pejuangnya menargetkan dua tank Merkava Israel di dataran tinggi al-Labbouneh dengan rudal-rudal berpemandu. Serangan tersebut mengakibatkan kedua tank tersebut hancur dan para awaknya terbunuh dan terluka.
Hal ini meningkatkan jumlah Merkava yang hancur di lokasi yang sama menjadi empat unit dalam 24 jam. Pada pukul 12.50 dan 02.00 dini hari, dua peluru kendali yang diluncurkan Hizbullah menghantam dua tank lainnya, menyebabkan kebakaran dan korban jiwa serta luka-luka di antara tentara Israel.
Operasi Hizbullah dan penghancuran kendaraan militer Israel yang mencoba menyusup ke Lebanon dilakukan untuk membela tanah air, serta mendukung rakyat Gaza dan perlawanan mereka.
Hancurkan 17 Merkava dalam 17 hari
Koresponden Al-Mayadeen di Lebanon selatan menunjukkan, sejak awal serangan darat yang diumumkan Israel di Lebanon, militer Israel telah kehilangan 17 Merkava dalam 17 hari di tangan para pejuang Hizbullah.
Sebagai upaya untuk menyembunyikan kerugiannya dan menyelamatkan sisa-sisa peralatannya, pasukan pendudukan Israel melepaskan tembakan berat ke arah al-Labbouneh dan al-Allam untuk mencoba menarik kendaraan dan pasukannya, demikian ditunjukkan oleh Kantor Berita Nasional Lebanon.
Perlawanan Lebanon telah tanpa henti menghadapi pasukan infanteri yang mencoba menginvasi Lebanon di front utara, menjebak mereka dalam penyergapan yang rumit, dan membunuh serta melukai unit-unit mereka.