Jumat 18 Oct 2024 10:42 WIB

Olahan Minyak Kelapa Murni Bisa Jadi Produk Unggulan Masyarakat Seram Bagian Barat

Potensi minyak kelapa murni dari Seram Bagian Barat cukup besar.

Pekerja mencuci buah kelapa setelah proses pengupasan untuk diolah menjadi minyak kelapa murni.
Foto: ANTARA/SYIFA YULINNAS
Pekerja mencuci buah kelapa setelah proses pengupasan untuk diolah menjadi minyak kelapa murni.

REPUBLIKA.CO.ID, SERAM BAGIAN BARAT – Pohon kelapa berpotensi menjadi komoditas unggulan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku. Olahan minyak kelapa murni (virgin coconut oil/VCO) pun diproyeksikan menjadi produk unggulan wilayah tersebut.

“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi olahan minyak kelapa ini sehingga panen buah kelapa di wilayah kami mendapatkan nilai tambah,” ujar Ketua Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Program Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) Vinamas Desa Sanahu, Kecaman Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, Bapa Poly, Jumat (18/10/2024).

Baca Juga

Poly mengungkapkan, usaha pengolahan minyak kelapa murni telah berlangsung lama. Berawal dari Program SOLID-IFAD dan Dinas Ketahanan Pangan SBB di tahun 2014, usaha pengolahan minyak kelapa murni berlangsung hingga sekarang.

“Ada lima kelompok yang menerima bantuan berupa pelatihan dan modal, namun sekian tahun berjalan hanya kami dari Kelompok Vinama yang masih bertahan untuk melanjutkan pengolahan minyak kelapa murni ini,” katanya.

Dia mengatakan, usaha pengolahan minyak kepala murni memang membutuhkan ketekunan ekstra. Pengolahan kelapa hingga menjadi minyak tanpa bantuan bahan kimia bukan perkara gampang. Bahkan, suasana hati para perajinnya minyak kelapa murni ini juga ikut mempengaruhi.

“Kalau suasana hati kacau, VCO tidak akan jadi. Saya pernah bertengkar dengan istri saat membuat VCO. Semalaman bikin, tapi tidak berhasil. Hal-hal itulah yang membuat tidak banyak kelompok pengelola VCO bertahan,” urainya.

Poly mengatakan, potensi minyak kelapa murni dari Seram Bagian Barat cukup besar. Hal ini salah satunya didukung oleh bahan baku kelapa yang begitu melimpah di wilayah tersebut. Hanya saja potensi tersebut belum optimal karena proses pengolahan yang relatif rumit dan pola pikir masyarakat yang tidak ingin keluar zona nyaman.

“Di sini, kalau mau makan ikan tinggal ambil di pantai belakang rumah. Mau sayur tinggal petik di hutan. Ini membuat orang terbiasa hidup nyaman,” katanya.

Dia mengaku, pengolahan minyak kelapa murni memberikan keuntungan materi. Menurutnya, anggota kelompok Vinama rata-rata bisa menyekolahkan anak-anak mereka hingga lulus kuliah.

“Harusnya dengan potensi besar itu pengolahan minyak kelapa murni dari Sanahu bisa menjadi ikon yang dikenal tidak hanya di level regional tapi juga nasional,” katanya.

Poly pun berharap semakin banyak warga yang terlibat dalam produksi VCO agar jaringan pasar semakin luas. Dengan lokasi strategis di jalur Trans Seram yang menghubungkan dua kabupaten, Kelompok Vinamas berpotensi akan semakin berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kami ingin usaha ini terus maju dan menjadi sumber ekonomi baru di Desa Sanahu,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement