REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Salah satu pemimpin gerakan Palestina, Hamas, Khaled Meshaal mengambil alih peran sebagai kepala sementara kelompok tersebut setelah Yahya Sinwar dikabarkan meninggal akibat serangan Israel. Perihal itu dikabarkan oleh saluran televisi Lebanon LBCI yang mengutip sejumlah sumber.
Menurut laporan media tersebut, Meshaal, yang memimpin gerakan Hamas di luar Palestina, kini bertanggung jawab atas semua kegiatan komunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi dan masalah tahanan.
Sejumlah sumber juga mengonfirmasi kepada LBCI bahwa pemimpin Hamas itu memberi tahu pejabat Turki, Qatar, dan Mesir tentang kematian Sinwar.
Sebelumnya, pihak pasukan Israel (IDF) mengonfirmasikan pada Kamis (17/10) bahwa Yahya Sinwar telah gugur dalam sebuah operasi di Jalur Gaza selatan.
Sinwar dianggap sebagai dalang utama dan penyelenggara serangan oleh Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis rekaman drone yang diklaim sebagai pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, di saat-saat terakhirnya sebelum dia terbunuh.
Dalam rekaman drone tersebut, pria yang disebut sebagai Sinwar itu terlihat duduk di kursi di ruang tamu yang sebagian besar telah hancur.
Pemimpin Hamas tampak terluka karena dia tidak bergerak dalam rekaman mentah tersebut. Namun Sinwar sempat melemparkan proyektil ke arah drone Israel.
Israel mengeklaim telah membunuh Sinwar dalam sebuah operasi di Gaza Selatan. Hamas belum mengonfirmasi pembunuhan tersebut.