Jumat 18 Oct 2024 12:56 WIB

MRT Setop Layanan Kartu Multitrip Meski Punya Respons Cepat Saat Di-tap, Ini Alasannya

PT MRT Jakarta akan menghentikan layanan kartu multitrip mulai 31 Oktober 2024.

Penumpang mengantre untuk menempelkan kartu uang elektronik sebelum menaiki kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Ahad (23/6/2024). Pemprov DKI Jakarta menerapkan  tarif Rp1 untuk layanan transportasi publik seperti MRT, LRT Jakarta dan Transjakarta mulai dari 22-23 Juni 2024 hari ini dalam rangka HUT ke-497 Jakarta. Pemberlakukan tarif Rp1 ini berlaku pada pukul 00.00-23.59 WIB.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang mengantre untuk menempelkan kartu uang elektronik sebelum menaiki kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Ahad (23/6/2024). Pemprov DKI Jakarta menerapkan tarif Rp1 untuk layanan transportasi publik seperti MRT, LRT Jakarta dan Transjakarta mulai dari 22-23 Juni 2024 hari ini dalam rangka HUT ke-497 Jakarta. Pemberlakukan tarif Rp1 ini berlaku pada pukul 00.00-23.59 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta pun akan menghentikan penjualan tiket jelajah berganda atau multitrip (MTT) pada Oktober ini. Upaya transformasi dan digitalisasi pembayaran saat bertransaksi di ekosistem MRT Jakarta menjadi alasan.

"Kami akan terus meningkatkan digital, karena dari tidak akan menjual lagi tiket MRT kartu yang multitrip (MTT) dan kami harapkan lebih banyak mitra kita dari pembayaran digital," ujar Division Head Commercial & Retail PT MRT Jakarta Rendy Primartantyo di Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Baca Juga

Adapun untuk pengembalian dana dari kartu MTT, Rendy mengatakan, pengguna kartu dapat mendatangi loket-loket tiket di stasiun-stasiun MRT. Nantinya, pengguna mendapatkan pengembalian dana dalam bentuk tunai.

"Tinggal datang ke Stasiun MRT, loket-loketnya kami, itu bisa dikembalikan. Jadi, orang sudah mulai mengembalikan. Saya agak lupa kapan tenggat waktunya. Kami tidak mau merugikan masyarakat," ujar Rendy.

 

Pengembalian saldo MTT dapat dilakukan sampai 14 November 2024 dan kartu dapat dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. MRT Jakarta sebenarnya sudah mulai melakukan pembatasan penjualan kartu jelajah berganda (multitrip) dan sosialisasi pada pengguna terkait rencana menghentikan penjualan kartu jelajah berganda ini sejak November dan Desember 2023.

Menurut Rendy, sebanyak 20 persen pengguna MRT Jakarta hingga saat ini membeli tiket melalui aplikasi MyMRTJ, sementara sisanya menggunakan metode pembayaran digital lain termasuk uang elektronik bank. Rendy mengatakan persentase penggunaan metode pembayaran melalui aplikasi cukup signifikan semenjak pandemi Covid-19 dan ini diharapkan terus meningkat ke depannya.

"Kami inklusif untuk bisa menerima segala jenis pembayaran, semakin banyak jenisnya maka semakin baik untuk penumpang MRT Jakarta," kata Rendy.

Metode pembayaran paylater tersedia di aplikasi MyMRTJ. Pengguna bisa memilih menu profil kemudian klik pembayaran dan menghubungkan akun salah satu layanan paylater. Selanjutnya, pengguna dapat memilih stasiun MRT asal tujuan, jumlah tiket, dan tipe perjalanan. Langkah selanjutnya, klik bayar dan pilih paylater tersebut sebagai metode pembayaran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement