REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi mahasiswa "kupu-kupu" (kuliah pulang) seringkali dianggap kurang optimal dalam memanfaatkan masa kuliah. Namun, di Universitas Nusa Mandiri (UNM), para mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengasah bakat dan potensi mereka melalui berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Salah satu UKM yang menonjol adalah UKM Taekwondo UNM, yang tidak hanya merangkul tetapi juga membimbing anggotanya untuk berprestasi.
Destika Fitryana, Ketua UKM Taekwondo UNM, menyampaikan bahwa UKM ini berkomitmen mengubah sikap dari mahaiswa "kupu-kupu" menjadi mahasiswa yang lancar berkuliah tapi mampu mengejar prestasi. Ia dan pengurus senantiasa berusaha sekuat tenaga mengembangkan UKM dengan cara memberdayakan potensi yang dimiliki oleh anggotanya.
“Kami mendorong anggota untuk terus berkembang, baik sebagai pelatih, wasit, maupun peserta kompetisi,” ujar Destika dalam rilis yang diterima, Jumat (18/10/2024).
Ia menegaskan bahwa UKM Taekwondo juga berfokus pada membangun mental kompetisi serta jaringan sosial yang luas bagi anggotanya.
“Prestasi terbaru UKM Taekwondo UNM diraih pada Kejuraan CNN Indonesia Taekwondo Championship Piala Menpora RI Tahun 2024 tanggal 3-6 Oktober 2024 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, dalam kejuaraan yang diikuti oleh 3720 atlet dari berbagai dojang se-Indonesia,” terang Destika.
Ia menuturkan UNM mengirimkan 10 atletnya untuk berkompetisi dalam disiplin kyorugi dan poomsae. Hasilnya sangat membanggakan, dengan perolehan 8 medali emas dan 2 medali perak.
“Mahasiswa yang berhasil meraih juara 1 di kategori poomsae adalah Satrio Budi Santoso (Prodi Informatika), Gilang Vahera Mahdika (Prodi Manajemen), dan Caren Beautisyarof (Prodi Manajemen). Sementara itu, juara 1 di kategori kyorugi diraih oleh Rifqi Tri Maulana (Prodi Manajemen), Kurniyawantoro (Prodi Informatika), Herfan (Prodi Bisnis Digital), Rahmat Kristian Firdaus (Prodi Sistem Informasi), dan Putri Zahwa (Prodi Manajemen). Destika Fitryana meraih medali perak untuk kategori poomsae, sementara James Winson menyumbangkan medali perak di kategori kyorugi,” bebernya.
Sementara itu, Koordinator Kemahasiswaan UNM, Taopik Hidayat, menyatakan bahwa prestasi mahasiswa sangatlah penting untuk membentuk karakter dan meningkatkan kualitas lulusan.
“Prestasi yang diraih mahasiswa, baik akademik maupun non-akademik, menjadi bukti bahwa UNM mampu mencetak lulusan yang kompetitif dan unggul. Kami akan terus memberikan dukungan maksimal kepada UKM-UKM yang berkontribusi dalam meningkatkan prestasi mahasiswa,” ujarnya.
Menurut Taopik, dukungan dari kampus UNM meliputi fasilitas latihan hingga biaya untuk mengikuti kompetisi. UKM Taekwondo UNM bukan hanya sekadar wadah untuk berolahraga, tetapi juga sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, memperluas jaringan sosial, serta menorehkan prestasi.
“Dengan mengikuti UKM ini, mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan waktu kuliah mereka sebaik mungkin, menjauh dari sikap "kupu-kupu" dan menjadi individu yang aktif serta berprestasi,” tutupnya.