Jumat 18 Oct 2024 18:16 WIB

Asia Tengah, Mercusuar Peradaban Islam di Masa Silam

Timurleng menjadikan Asia tengah pusat peradaban Islam pada masanya.

Islam di Asia Tengah (ilustrasi)
Foto: dok wiki
Islam di Asia Tengah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istilah Asia Tengah yang merujuk pada kawasan ini baru mulai umum dipakai pada abad ke-19 oleh kekuasaan Inggris Raya yang menguasai India. Pada 1830, kartografer Assowsmith menamakan wilayah yang membentang antara Sungai Indus dan Laut Kaspia sebagai Asia Tengah. Sebelumnya, istilah Tatar lebih sering dipakai hingga abad ke-17. Sebutan Turkestan (harfiah: Tanah bangsa Turks) merujuk pada kawasan ini, khususnya pada abad ke-3 Masehi.

Menurut Atiq Sarwari dalam tesisnya untuk The American University, Expression of Islamic Identity and the Myth of Religious Fundamentalism in Central Asia (1997), dalam perbendaharaan modern, kawasan Asia Tengah terdiri atas negara-negara pecahan Uni Soviet, yakni Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgistan, Turkmenistan, dan Tajikistan. Istilah stan berasal dari bahasa Persia yang berarti kota atau negeri.

Baca Juga

Menurut Dilip Hiro dalam bukunya, Inside Central Asia (2009), kawasan Asia Tengah terletak dalam batas-batas Laut Kaspia di sebelah barat, Iran dan Afghanistan di sebelah selatan, Siberia (Rusia) di utara, dan Xinjiang (Cina) di timur.

Diperkirakan, Asia Tengah telah didiami manusia sejak seribu tahun Sebelum Masehi (SM) oleh suku nomaden asal Persia (Iran). Menjelang 500 SM, suku-suku Baktiran, Soghdian, dan Tokharian menguasai beberapa daerah di kawasan ini. Kemudian, Jalur Sutra terbentuk sebagai rute perdagangan terpenting yang menghubungkan Cina dengan Eropa. Asia Tengah dan juga Persia diuntungkan dengan arus perniagaan ini.

Luas Asia Tengah sekitar empat juta kilometer persegi. Hiro menyebutkan, sepanjang sejarah hanya penguasa dunia yang tangguh mampu menaklukkan wilayah ini. Jauh ke masa silam, separuh Asia Tengah pernah berada di bawah kekuasaan Aleksander Agung periode 329-327 SM. Itu akibat kemenangan raja Makedonia atas Imperium Persia.

Dalam masa kekuasaannya, Aleksander Agung berhasil mengembangkan karakteristik helenisme, yakni perpaduan antara budaya Yunani dan adat istiadat masyarakat taklukan. Di kawasan Asia Tengah, salah satu kota puncak helenisme adalah Transoxiana.

Beranjak ke abad ke-6 Masehi, kepercayaan yang dominan di Asia Tengah adalah Zoroastrianisme (Majusi). Di samping itu, ada agama Buddha dari India dan Kristen dari Timur Tengah. Selanjutnya, pada abad pertengahan Asia Tengah menjadi ajang rebutan sejumlah bangsa besar, seperti Hun atau Sasanid Persia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement