REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lifter Indonesia peraih emas kelas 73 kg putra Olimpiade 2024 Rizki Juniansyah tengah berduka. Ayahnya, Muhammad Yasin, wafat pada usia 58 tahun di kediamannya yang berlokasi di Cipocok, Serang, Banten, Jumat (18/10/2024).
Menurut keterangan keluarga yang diterima pewarta, almarhum Muhamad Yasin, yang juga mantan lifter, meninggal dunia sekir pukul 15.26 WIB karena sakit.
Semasa hidupnya, pria kelahiran Bandung, 28 Maret 1966 itu tercatat sebagai atlet angkat besi peraih perunggu di kelas 82kg di SEA Games 1984 di Bangkok, Thailand dan SEA Games 1987 Indonesia.
Almarhum yang akrab disapa Ayah Pedro tersebut merupakan salah satu atlet jebolan SMA Ragunan pada 1984. Ia seangkatan dengan mantan atlet nasional yang kini jadi pelatih Pelatnas Angkat Besi Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Dirja Wihardja.
Dirja mengenang sosok ayahanda Rizki itu sebagai seorang yang begitu rajin dalam mempelajari ilmu pelatihan angkat besi.
"Waktu itu kami tergabung dalam atlet Pelatnas di Pintu Kuning, Stadion Gelora Bung Karno Senayan, dan sempat ikut TC di Hungaria," kata Binpres PABSI Dirja Wihardja ketika dihubungi pewarta.
"Almarhum sangat tekun dalam mempelajari ilmu kepelatihan. Sejak Rizki kecil menerapkan ilmunya dan selalu berbagi perkembangan dan diskusi dengan saya. Selamat Jalan rekan Pedro," tutur Dirja.
Almarhum Ayah Pedro meninggalkan empat orang putra-putri, di antaranya mantan atlet angkat besi Rizka. Ia adalah istri dari mantan atlet angkat besi Triyatno, yang kebetulan juga pelatih Rizki Juniansyah.