REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto tidak menyinggung sama sekali mengenai Ibu Kota Negara (IKN) dalam pidato pelantikannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (20/10/2024). Prabowo menyampaikan pidatonya selama sekitar 50 menit di hadapan para pejabat yang hadir dalam agenda Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang digelar di Kompleks MPR/DPR RI.

Isi pidatonya beragam, secara umum Prabowo bicara tentang tantangan, ancaman, serta cita-cita yang dihadapi Indonesia ke depan. Mulai dari bahas soal korupsi, swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi, hingga isu Palestina.

Masalah korupsi, Prabowo mengakui bahwa masih banyak sekali kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) terjadi di Indonesia. Sehingga dia mewanti-wanti agar para pejabat pemerintahan, hingga pengusaha agar menghindari praktik tersebut, sebab menjadi penyebab kesengsaraan rakyat.

Prabowo juga menyampaikan soal swasembada pangan dan swasembada energi. Ia mengatakan Indonesia akan mencapai target swasembada dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki. Secara khusus dia menyebutkan bahwa dirinya yakin swasembada pangan akan tercapai pada sekitar 2028 atau 2029.

Lalu, menteri pertahanan (menhan) tersebut juga berbicara tentang hilirisasi pada semua komoditas yang dimiliki Indonesia. Dia menekankan agar nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi Indonesia.

Tak ketinggalan, Prabowo juga sempat mengungkapkan tentang konsep kemerdekaan dan antipenjajahan. Lantas ia menyinggung mengenai isu Palestina. Saat menyampaikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, Prabowo mendapatkan standing applause dari para pejabat yang hadir.

Dalam pidatonya, Prabowo juga sempat menyampaikan ucapana terima kasih kepada presiden-presiden terdahulunya, termasuk Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. Namun, hingga akhir pidatonya, Prabowo tidak menyinggung soal IKN, yang notabene merupakan megaproyek Presiden 2019-2024 Joko Widodo. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika