Ahad 20 Oct 2024 19:50 WIB

Serangan Mematikan Israel di Beit Lahiya, 87 Warga Palestina Terbunuh

Pelapor PBB sebut tidak ada lagi tempat yang aman buat warga Palestina.

Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Yassin yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, Senin, 9 Oktober 2023. Data Pusat Satelit PBB (UNOSAT), operasi militer Israel di Jalur Gaza merusak atau menghancurkan hampir 66 persen dari total bangunan di wilayah itu dalam tempo setahun.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Yassin yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, Senin, 9 Oktober 2023. Data Pusat Satelit PBB (UNOSAT), operasi militer Israel di Jalur Gaza merusak atau menghancurkan hampir 66 persen dari total bangunan di wilayah itu dalam tempo setahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Terbunuhnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, tidak membuat Israel menghentikan serangan ke Jalur Gaza. Dalam serangan teranyar di Gaza Utara, sebanyak 87 orang terbunuh.

Menurut laporan Aljazirah, sedikitnya 87 orang gugur atau hilang di bawah reruntuhan setelah serangan Israel di kota di Beit Lahiya, Gaza Utara. Lebih dari 40 orang lainnya juga dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.

Baca Juga

Pelapor Khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, telah menyatakan bahwa serangan Israel yang tak henti-hentinya" tengah dilancarkan di Gaza. Menurut Wennesland, tidak ada tempat yang aman bagi warga sipil untuk melarikan diri dari pemboman.

"Mimpi buruk di Gaza semakin parah. Pemandangan mengerikan tengah terjadi di Jalur Utara di tengah konflik, serangan Israel yang tak henti-hentinya, dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk," ujarnya.

Di Beit Lahia, pada Sabtu malam, puluhan orang dilaporkan terbunuh dalam serangan udara Israel. Ini terjadi setelah operasi intensif selama berminggu-minggu yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa warga sipil dan hampir tidak ada bantuan kemanusiaan yang menjangkau penduduk di utara.

"Saya mengutuk serangan yang terus berlanjut terhadap warga sipil. Perang ini harus diakhiri, para sandera yang ditahan Hamas harus dibebaskan, pengungsian warga Palestina harus dihentikan, dan warga sipil harus dilindungi di mana pun mereka berada. Bantuan kemanusiaan harus disalurkan tanpa hambatan," katanya menegaskan.

Militer Israel mengatakan sedang memeriksa laporan tersebut. Pasukan Israel telah melakukan serangan besar-besaran di Gaza utara saat mereka juga menghancurkan bangunan tempat tinggal melalui serangan udara dan artileri serta melakukan penangkapan massal, dengan puluhan ribu orang terjebak di sana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement