REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Beberapa kantor saluran televisi yang berafiliasi dengan Saluran Televisi Saudi diprotes di Baghdad, Irak, pada Sabtu (19/10/2024) waktu setempat. Demonstrasi menentang saluran televisi tersebut dilakukan setelah penyiar menayangkan laporan yang menyebut beberapa pejuang Palestina sebagai teroris.
Kutipan dari program MBC telah beredar di media sosial Irak, memicu reaksi marah masyarakat setempat.Laporan tersebut berfokus pada "terorisme" di wilayah tersebut, dan menyebutkan beberapa kelompok dan tokoh terkenal, termasuk Osama bin Laden, dilansir dari scmp.
Laporan itu mencakup kelompok-kelompok yang tergabung dalam apa yang disebut Poros Perlawanan yang didukung oleh Iran, yang beranggotakan Hamas, Hizbullah, dan faksi-faksi bersenjata Irak.
Laporan tersebut menyebutkan nama mantan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang dibunuh oleh Israel di Beirut bulan lalu, dan mantan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, yang dibunuh di Teheran pada bulan Juli.
Laporan tersebut juga menyebut penerus Haniyeh, kepala Hamas Yahya Sinwar, yang mendalangi serangan 7 Oktober terhadap Israel dan dibunuh di Gaza pada Kamis, sebagai "wajah baru terorisme".
Laporan itu muncul pada saat kelompok-kelompok yang didukung Iran – terutama Hamas dan Hizbullah, tetapi juga sekutu mereka di Yaman, Irak, dan Suriah – telah berperang dengan Israel selama lebih dari setahun.