Kecerdasan buatan (AI) makin memasuki semua sisi kehidupan manusia saat ini. AI mengacu pada sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas kompleks yang secara historis hanya dapat dilakukan oleh manusia, seperti penalaran, pengambilan keputusan, atau pemecahan masalah.
Saat ini, istilah AI menggambarkan beragam teknologi yang mendukung banyak layanan dan benda yang kita gunakan setiap hari –-mulai dari aplikasi yang merekomendasikan acara TV hingga chatbot yang memberikan dukungan pelanggan secara real-time.
Namun apakah semua ini benar-benar merupakan kecerdasan buatan seperti yang kita bayangkan? Dan jika tidak, lalu mengapa kita sering menggunakan istilah tersebut?
Kecerdasan buatan atau AI adalah teori dan pengembangan sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang secara historis membutuhkan kecerdasan manusia, seperti mengenali ucapan, membuat keputusan, dan mengidentifikasi pola.
AI adalah istilah umum yang mencakup beragam teknologi, termasuk pembelajaran mesin, pembelajaran mendalam, dan pemrosesan bahasa alami (NLP).
Meskipun istilah ini umumnya digunakan untuk menggambarkan berbagai teknologi berbeda yang digunakan saat ini, banyak yang tidak setuju apakah ini benar-benar merupakan kecerdasan buatan.
Sebaliknya, beberapa orang berpendapat bahwa sebagian besar teknologi yang digunakan di dunia nyata saat ini sebenarnya merupakan pembelajaran mesin yang sangat canggih yang merupakan langkah pertama menuju kecerdasan buatan yang sebenarnya, atau “kecerdasan buatan umum” (GAI).
Namun, meskipun banyak perbedaan pendapat filosofis mengenai apakah mesin cerdas yang “sejati” benar-benar ada, ketika kebanyakan orang menggunakan istilah AI saat ini, yang mereka maksud adalah serangkaian teknologi yang didukung pembelajaran mesin, seperti Chat GPT atau visi komputer, yang memungkinkan mesin untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan manusia seperti membuat konten tertulis, mengemudikan mobil, atau menganalisis data.
Contoh kecerdasan buatan
Meskipun robot humanoid yang sering dikaitkan dengan AI (misalnya Star Trek: The Next Generation’s Data atau Terminator’s T-800) belum ada, Anda mungkin sudah sering berinteraksi dengan layanan atau perangkat yang didukung pembelajaran mesin.
Pada tingkat paling sederhana, pembelajaran mesin menggunakan algoritma yang dilatih untuk membuat model pembelajaran mesin yang memungkinkan sistem komputer melakukan tugas seperti membuat rekomendasi lagu, mengidentifikasi cara tercepat untuk melakukan perjalanan ke suatu tujuan, atau menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain.
Beberapa contoh AI yang paling umum digunakan saat ini meliputi:
ChatGPT: Menggunakan model bahasa besar (LLM) untuk menghasilkan teks sebagai tanggapan atas pertanyaan atau komentar yang diajukan.
Google Terjemahan: Menggunakan algoritma pembelajaran mendalam untuk menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain.
Netflix: Menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk membuat mesin rekomendasi yang dipersonalisasi bagi pengguna berdasarkan riwayat tontonan mereka sebelumnya.
Tesla: Menggunakan visi komputer untuk mendukung fitur self-driving di mobil mereka.
AI di dunia kerja
Kecerdasan buatan lazim di banyak industri. Mengotomatiskan tugas yang tidak memerlukan campur tangan manusia akan menghemat uang dan waktu, serta dapat mengurangi risiko kesalahan manusia.
Berikut adalah beberapa cara AI dapat diterapkan di berbagai industri:
Industri keuangan.
Deteksi penipuan adalah kasus penggunaan AI yang penting di industri keuangan. Kemampuan AI untuk menganalisis data dalam jumlah besar memungkinkannya mendeteksi anomali atau pola yang menandakan perilaku penipuan.
Industri perawatan kesehatan.
Robotika bertenaga AI dapat mendukung operasi di dekat organ atau jaringan yang sangat sensitif untuk mengurangi kehilangan darah atau risiko infeksi.