Senin 21 Oct 2024 13:46 WIB

Sempat tak Terdengar, Ini Cerita Luhut Diangkat Sebagai Ketua DEN

Luhut mengaku tidak bisa menolak amanah yang diberikan oleh Prabowo.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berfoto bersama jajaran Menteri dan Kepala Lembaga Tinggi Negara Kabinet Merah Putih yang baru dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Presiden Prabowo melantik 53 menteri dan kepala badan negara setingkat menteri dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berfoto bersama jajaran Menteri dan Kepala Lembaga Tinggi Negara Kabinet Merah Putih yang baru dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Presiden Prabowo melantik 53 menteri dan kepala badan negara setingkat menteri dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Luhut Binsar Pandjaitan secara resmi dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), bersamaan dengan para menteri Kabinet Merah Putih pada Senin (21/10/2024). Luhut diangkat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional sesuai dengan Keppres Nomor 139 P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Ketua Dewan Ekonomi Nasional.

Di dalam beleid tersebut, berbunyi bahwa Presiden RI menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan menetapkan dan seterusnya, kesatu terhitung sejak saat pelantikan mengangkat Jenderal TNI Purnawirawan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Kepada yang bersangkutan diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Baca Juga

Melalui akun Instagramnya, @luhut.pandjaitan, mantan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut mengungkapkan cerita ia dipinang oleh Prabowo untuk menahkodai DEN.

Luhut menyebutkan tanggal saat ia diminta Prabowo menjadi Ketua DEN terjadi pada 21 Juli 2024. Luhut mengatakan, setelah pertemuan berdua di kediaman pada hari itu, malam harinya Luhut mengundang Prabowo untuk hadir di acara Gala Dinner AKABRI 67/70 yang dilaksanakan di Gedung Sopo Del Tower. Mereka berbincang-bincang berbagai hal.

“Selain ikut bernostalgia bersama kawan-kawan taruan seperjuangan, beliau juga menjelaskan sedikit terkait tantangan dan potensi Indonesia di masa depan. Sebelum mengakhiri sambutannya, beliau meminta izin kepada istri saya untuk ‘memperbolehkan’ suaminya ini menerima tanggung jawab baru di posisi yang baru. Saat itu istri saya hanya tersenyum lebar saja,” cerita Luhut.

Luhut mengaku tidak bisa menolak amanah yang diberikan oleh Prabowo pada saat itu. Terutama karena ia merupakan prajurit yang siap sedia dalam mengemban amanah apapun yang ditugaskan padanya.

“Sebagai prajurit yang selalu siap melangkah ketika panggilan tugas datang, saya menerima amanat tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab. Tugas ini bukan sekedar posisi, tetapi panggilan untuk mengabdi kepada negara, memberikan yang terbaik bagi bangsa,” terangnya.

Luhut pun mengaku siap untuk memimpin DEN, sebuah lembaga yang bertugas memberikan saran dan rekomendasi agar program-program prioritas di bidang ekonomi tercapai dengan baik. Terlebih, lanjutnya, Prabowo menginginkan adanya percepatan dalam koordinasi dan implementasinya.

Ke depan, Luhut melanjutkan, tantangan perekonomian yang dihadapi Indonesia tidaklah ringan. Ketahanan pangan, transisi energi, perkembangan teknologi termasuk AI, perubahan iklim, hingga dinamika geopolitik yang kian kompleks ada di depan mata. Dewan Ekonomi Nasional yang dibentuk Presiden Prabowo sebagai economic think thank akan diisi oleh para pakar ekonomi.

“Terima kasih kepada Presiden Prabowo atas kepercayaan dan mandat yang diberikan. Dengan semangat kebersamaan yang selalu menjadi kekuatan bangsa kita, saya yakin kitab isa mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik, lebih sejahtera, dan keberlanjutan,” katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement