REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV -- Informasi intelijen seputar pertahanan Israel ternyata sudah sampai ke tangan Iran sejak tujuh tahun terakhir. Kepolisian Israel mengungkapkan, mereka telah menangkap tujuh warga negaranya yang diduga melakukan spionase untuk Iran.
Ketujuh orang itu disebut sudah tujuh tahun menghimpun informasi tentang pangkalan militer dan infrastruktur energi Israel, kemudian melaporkannya ke intelijen Iran.
"Badan keamanan internal dan polisi berhasil membongkar jaringan mata-mata yang melibatkan tujuh warga negara Israel yang beroperasi atas nama intelijen Iran," kata kepolisian nasional Israel dalam pernyataannya, Senin (21/10/2024), dikutip laman Al Arabiya.
Kepolisian Israel mengungkapkan, ketujuh warga Israel yang ditangkap berasal dari kota Haifa dan wilayah utara negara tersebut. "Jaringan ini terlibat dalam pengumpulan informasi sensitif tentang pangkalan (militer) IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan infrastruktur energi," katanya.
Menurut kepolisian Israel, berdasarkan hasil penyidikan, ketujuh warga Israel yang ditangkap melakukan beberapa misi di bawah arahan dua agen Iran yang dikenal sebagai Alkhan dan Orkhan. Mereka sudah beroperasi selama tujuh tahun. "Anggota jaringan tersebut menyadari bahwa intelijen yang mereka berikan membahayakan keamanan nasional dan berpotensi membantu serangan rudal musuh," kata polisi Israel.
“Jaringan tersebut melakukan misi pengintaian ekstensif di pangkalan-pangkalan IDF di seluruh negeri, dengan fokus pada instalasi angkatan udara dan laut, pelabuhan, lokasi sistem Iron Dome, dan infrastruktur energi seperti pembangkit listrik Hadera,” tambah kepolisian Israel.