Selasa 22 Oct 2024 12:52 WIB

RS Indonesia di Gaza Diserang Israel, Direktur: Tolong Saudara-Saudara Kami

Israel terus menyerang RS Indonesia di Gaza.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
RS Indonesia di Gaza dibakar
Foto: Dok Kemenkes Palestina
RS Indonesia di Gaza dibakar

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Tentara zionis Israel membombardir Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina pada Sabtu (19/10/2024) malam. Direktur RS Indonesia, Marwan Al Sultan melaporkan, puluhan pasien yang terluka saat ini sedang dirawat.

"Sejak tengah malam, RS Indonesia diserang oleh pasukan Israel dan mereka menyerang lantai dua dan tiga. Sekarang kami memiliki 40 pasien, 30 di antaranya adalah pasien yang terluka," ujar Marwan dalam keterangan video yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/10/2024). 

Baca Juga

Menurut dia, ada juga beberapa pasien yang sangat serius dan mereka membutuhkan oksigen dan perawatan kritis. Sementara, listrik di RS Indonesia mati akibat serangan tersebut. 

"Jadi lampu, listrik mati sejak tengah malam dan staf medis tidak dapat menyalakan generator karena banyaknya serangan dan banyaknya bahaya," ujar Marwan. 

"Jadi kami memanggil Anda untuk menyelamatkan staf medis dan rumah sakit. Tolong saudara-saudari kami lembaga kemanusiaan, panggilan darurat untuk membantu staf medis kami dan orang-orang yang terluka," kata Marwan. 

Sementara, MER-C Indonesia melaporkan, Gaza Utara telah mengalami penghancuran massal oleh penjajah sejak 7 Oktober 2024 dan tiga fasilitas Kesehatan Utama yaitu RS Indonesia, RS Al-Awda dan RS Kamal Adwan juga menjadi sasaran yang direncanakan. 

Menurut MER-C, penjajah Israel secara sistematis telah melakukan pengepungan selama 15 hari sejak 4 Oktober 2024 hingga ke RS Indonesia, sehingga semua pasokan bahan bakar, logistik medis, dan logistik dasar terhenti, menimbulkan kelaparan bagi staf dan pasien yang berlindung di dalam rumah sakit, dua pasien telah syahid.

"Penjajah telah melakukan serangan militer ke dalam RS Indonesia pada 19 Oktober 2024, tanpa alasan pertempuran, setelah 15 hari memutus jalur logistik, merusak fasilitas kemanusiaan ini dengan dampak yang belum bisa kami estimasi," kata MER-C dikutip dari pernyataan sikapnya. 

Relawan medis MER-C dari Indonesia telah bertugas selama dua bulan terakhir di dalam RS Indonesia untuk melakukan pertolongan medis khususnya kasus trauma kepada masyarakat terusir di Gaza Utara. Semua relawan MER-C di utara telah dievakuasi ke Gaza Tengah, mereka menyaksikan bahwa selama ini Rumah Sakit Indonesia digunakan untuk kerja-kerja kemanusiaan medis. 

RS Indonesia diinisiasi oleh MER-C sejak 2009, mulai dibangun 2011, didanai dari kumpulan donasi masyarakat Indonesia yang mendukung semangat bahwa Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. 

Setelah serah terima ke pemerintah Palestina pada 2016, RS Indonesia telah menjadi fasilitas kesehatan utama di Gaza Utara, dan simbol harapan masyarakat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan. Pengembangan pelayanan terus dilakukan MER-C sampai pecah pembantaian dalam Jalur Gaza oleh penjajah pada 2023 lalu. 

"Oleh karena itu, MER-C Indonesia menyatakan sikap, kejahatan kemanusiaan terencana dan berulang-ulang terhadap manusia dan fasilitas yang mendukung hak-hak dasar kemanusiaan oleh pihak Zionis Penjajah harus dihentikan, tidak ada argumen pendukung atau rasionalisasi apapun yang bisa diterima," kata MER-C. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement