Selasa 22 Oct 2024 18:53 WIB

Diangkat Prabowo Jadi Wamen, Prof Fauzan: Karena Saya Rektor UMM

Prabowo yang pernah berkunjung ke Kampus Putih sangat kagum dengan UMM.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Fauzan MPd mengucapkan sumpah jabatan sebagai wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/11/2024).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Fauzan MPd mengucapkan sumpah jabatan sebagai wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof Fauzan menceritakan pesan Presiden Prabowo Subianto kepadanya saat bertemu di kediaman pribadi Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (15/10/2024). Secara garis besar, ada tiga pesan Prabowo kepada Fauzan.

"Ada beberapa pesan Pak Prabowo, yang pertama itu kita diminta melayani karena masyarakat itu susah. Kita diminta bekerja yang serius, penuh dedikasi untuk rakyat. Ketiga, kita bekerja itu jangan sampai mengkhianati rakyat, termasuk di dalamnya itu jangan korupsi itu mengkhianati rakyat," kata Fauzan dalam perbincangan dengan Republika.co.id di Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Dalam pantauan Republika.co.id, Fauzan datang dan keluar dari kediaman Prabowo kala itu hampir berbarengan dengan Guru Besar Universitas Tsinghua, China Prof Stella Christie. Fauzan tiba di Kertanegara saat jadwal Prabowo memanggil calon wakil menteri (wamen) dan kepala badan.

Saat berdiskusi dengan Prabowo di Kertanegara, Fauzan mengaku, tidak mendapat petunjuk sedikit pun bakal menduduki posisi tertentu. Dia pun mengikuti saja proses yang bergulir. "(Ditunjuk menjadi wamen pendidikan tinggi) itu yang tahu Pak Prabowo," kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Ahad (20/10/2024) malam WIB, teka-teki posisi Fauzan terjawab. Presiden Prabowo mengumumkan daftar 56 calon wakil menteri (wamen). Baik Fauzan dan Stella yang dipanggil bersamaan di Jalan Kertenagara, ditempatkan sebagai wamen pendidikan tinggi, sains, dan teknologi.

Keduanya bakal mendampingi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro. Fauzan pun memiliki analisis tersendiri mengapa ia akhirnya diberi amanah mengurusi dunia pendidikan.

"Ya tentu saja yang dilihat (Presiden Prabowo) karena saya rektor Universitas Muhammadiyah Malang, kemudian apa beberapa program yang kami kembangkan itu Pak Prabowo merasa tertarik gitu," ujar Fauzan.

Menurut Fauzan, Prabowo yang pernah berkunjung ke Kampus Putih medio September 2023, sangat kagum dengan perkembangan UMM. Dia mencatat dua hal yang diapresiasi dari Prabowo setelah melihat perkembangan UMM.

"Pertama, pengembangan perguruan tinggi yang pertama itu center of excellence berbasis program studi yang itu orientasinya adalah mencetak lulusan itu memiliki spesifikasi keahlian. Yang kedua adalah program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M)," kata Fauzan menjelaskan.

Fauzan mengaku, program P3M dapat dijadikan sebagai upaya untuk mengakselerasi pembangunan di masyarakat. Filosofi dari kedua program yang digagasnya semasa menjadi rektor UMM periode 2016-2024, adalah menjadikan perguruan tinggi sebagai bagian dari entitas sosial yang memiliki tanggung jawab sosial.

"Dan perguruan tinggi harus menjadi problem solver terhadap problematika yang berkembang di masyarakat. (Ketika beliau datang ke UMM) berbasis melihat sendiri keunggulan kampus Muhammadiyah," ujar Fauzan yang menjadi rektor UMM ketiga berkarier di kabinet mengikuti jejak pendahulunya, yaitu Prof Muhadjir Effendy dan Prof Abdul Malik Fadjar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement