Rabu 23 Oct 2024 08:50 WIB

Tokoh Muslim Demokrat Diusir dari Rapat Umum Kamala Harris

Ghanim mengatakan, dia dan banyak Muslim lainnya diasingkan dari Partai Demokrat.

Ahmed Ghanim
Foto: AG4Congress
Ahmed Ghanim

REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Seorang tokoh Muslim dari Partai Demokrat, Ahmed Ghanim, dilaporkan diusir dari rapat umum calon Presiden Amerika Serikat Kamala Harris di Royal Oak pada Senin (21/10/2024). Pengusiran tersebut semakin memperdalam keretakan antara Partai Demokrat dengan warga Arab dan Muslim Amerika.

Ahmed Ghanim yang merupakan anggota Partai Demokrat, mengatakan, dia menerima undangan ke acara tersebut dan sedang duduk di Royal Oak Music Theatre ketika seorang penyelenggara kampanye memerintahkannya untuk pergi.

Baca Juga

“Dia membawa saya ke pintu, dan dia menutupnya, dan saya menemukan dua petugas polisi menunggu di sana, dan dia berkata, anda harus pergi sekarang juga,'” kata Ghanim kepada Metro Times, Rabu (23/10/2024). 

“Saya bertanya mengapa dia mengusir saya. Dia tidak mau menjawab. Saya dengan sangat tenang bertanya mengapa saya diusir," ujar Ghanim. "Saya hanya mengenakan setelan jas dan kemeja putih. Saya berkata baiklah, dan saya pergi. Petugas polisi itu berkata, anda pergi sekarang atau saya akan memasukkan anda ke dalam mobil saya," jelas Ghanim.

Ghanim, yang berimigrasi ke AS dari Mesir pada tahun 2001 dan menentang keras dukungan AS terhadap aksi militer Israel, mengatakan bahwa ia tidak diberi alasan mengapa ia dikeluarkan dari acara tersebut.

Ghanim menjadi populer di kalangan kaum progresif dan faksi-faksi lain setelah ikut mendirikan Metro-Detroit Political Action Network, sebuah kelompok yang dibentuk setelah pelantikan Donald Trump. Jaringan ini berunjuk rasa menentang larangan perjalanan Muslim oleh Trump. Organisasi itu juga melawan ketidakadilan rasial, lingkungan, dan ekonomi lainnya.

Pada Agustus, Ghanim kalah dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat dari Haley Stevens, anggota Partai Demokrat untuk masa jabatan ketiga yang merupakan pendukung setia Israel. Kelompok-kelompok pro-Israel, beberapa di antaranya didanai oleh para megadonor Partai Republik, telah memberinya sumbangan politik.

Selama empat tahun terakhir, United Democracy Project, sebuah komite aksi politik yang berafiliasi dengan Komite Urusan Publik Israel Amerika (AIPAC), menghabiskan lebih dari 4 juta dolar AS untuk iklan yang mendukung Stevens, menurut catatan keuangan kampanye. Iklan-iklan tersebut tidak menyebutkan nama Israel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement