Rabu 23 Oct 2024 10:52 WIB

Kokain Pink, Narkoba yang Dikatkan dengan Kematian Liam Payne, Apa Itu?

Polisi menyebut adanya jejak kokain pink di dalam darah Liam Payne.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Liam Payne. Menurut laporan toksikologi awal, penyidik mengungkap adanya jejak kokain pink dalam darah sang bintang.
Foto: EPA
Liam Payne. Menurut laporan toksikologi awal, penyidik mengungkap adanya jejak kokain pink dalam darah sang bintang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan member One Direction, Liam Payne, dilaporkan meninggal dunia dengan sejumlah obat-obatan terlarang dalam sistem tubuhnya. Menurut laporan toksikologi awal, penyidik mengungkap adanya jejak kokain pink dalam darah sang bintang, meskipun jumlah pasti narkoba yang beredar dalam darahnya pada saat kematian belum bisa dipastikan.

Apa itu kokain pink? Direktur klinis layanan kecanduan di Lindner Center of HOPE Ohio, Chris Tuell, mengatakan kokain pink atau sering disebut Tusi, biasanya terdiri atas campuran zat-zat psikoaktif seperti halusinogen, obat anti-kecemasan, stimulan dan depresan.

Baca Juga

“Seorang pengguna kokain merah muda dapat mengalami efek samping kebingungan, pikiran yang terdistorsi dan halusinasi,” kata dia.

Narkoba tersebut memiliki warna merah muda berasal dari pewarna makanan untuk membuatnya lebih menarik. Popularitas kokain pink terus meningkat terutama di kalangan anak muda yang doyan pesta, mengingat efek psikedelik dan stimulannya.

Banyak pengguna melaporkan bahwa efek “high” dari kokain pink mirip dengan efek ekstasi (MDM). Jenis narkoba tersebut menyebabkan peningkatan rasa nyaman, kehangatan dan keterbukaan terhadap orang lain.

kokain pink dapat memiliki konsekuensi serius, dan bisa berakibat fatal jika dikonsumsi dalam dosis besar, demikian menurut Direktur Eksekutif No Matter What Recovery di LA, Mell McCracken. “Meskipun sifat psikedelik pink cocaine dapat menimbulkan perasaan euforia, kokain itu juga dapat menyebabkan kecemasan, paranoia, dan serangan panik,” kata McCracken seperti dilansir Fox News, Rabu (23/10/2024).

Selain itu karena bersifat stimulan, kokain pink juga menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh - kombinasi faktor yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. McCracken mengungkapkan, efek samping lainnya dapat berupa mual, muntah, kejang otot, dan tremor. Penggunaan rutin juga bisa menyebabkan kondisi kesehatan mental kronis seperti depresi, gangguan kecemasan, serangan panik, dan fobia sosial.

Kokain pink juga telah dikaitkan dengan gugatan terhadap rapper dan produser musik Sean “Diddy” Combs - yang saat ini sedang menunggu persidangan atas perdagangan seks dan tuduhan lainnya. Kokain ini disebut dalam gugatan tersebut sebagai salah satu obat andalannya.

Menurut laporan AP, hasil toksikologi akhir Payne masih tertunda dan diperkirakan baru akan diumumkan dalam beberapa pekan ke depan. Seperti diberitakan sebelumnya, Liam Payne meninggal dunia pada usia 31 tahun di Buenos Aires, Argentina, setelah jatuh dari balkon lantai tiga di hotel tempat ia menginap. Karena insiden itu, Payen mengalami cedera parah, polytrauma serta pendarahan internal dan eksternal, sehingga sulit bertahan hidup. Dalam penyelidikan awal, pihak berwenang menemukan sejumlah narkoba dan alkohol di kamar hotel Payne, serta beberapa barang yang rusak, memperkuat dugaan bahwa narkoba mungkin memainkan peran dalam insiden tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement