REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menandatangani pembaruan nota kesepakatan (memorandum of understanding/MoU). Kerja sama di antara kedua belah pihak pun akan semakin meningkat, terutama yang berkaitan dengan digitalisasi dan solusi keuangan syariah.
Penandatanganan MoU ini dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir beserta jajaran, termasuk Ketua Bidang UMKM, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup Buya Anwar Abbas serta Bendahara Umum Prof Hilman Latief.
Kemudian, ada Wakil Komisaris Utama Danamon Halim Alamsyah; Direktur Utama Danamon Daisuke Ejima; Direktur Syariah dan Sustainability Finance Danamon Herry Hykmanto; serta Ketua Dewan Pengawas Syariah Danamon Prof M Sirajuddin Syamsuddin.
Pembaruan ini memperkuat kerja sama yang telah terjalin antara Danamon dan PP Muhammadiyah sejak tahun 2012. MoU kini berfokus utama pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai bidang strategis, seperti pendidikan, kesehatan, keuangan, dan filantropi.
Danamon berkomitmen mendukung digitalisasi Muhammadiyah. Dalam bidang filantropi, bank ini bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu), baik di tingkat pusat maupun daerah-daerah, seperti WakafMu Pusat, LazisMu Aceh, serta LazisMu Makassar.
Dukungan ini juga mencakup pengembangan sistem pendidikan dan pembayaran di lingkungan perguruan tinggi serta sekolah, guna mempercepat efisiensi program sosial dan filantropi Muhammadiyah, yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat luas melalui dana bantuan.
Prof Haedar Nashir menyambut baik perluasan kerja sama dengan Danamon ini. Ia meminta komitmen yang dibangun harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good governance) dan profesionalisme dalam menjaga keamanan dan amanah.
“Bagi Muhammadiyah, nilai-nilai utama itu harus berdampak pada kemajuan umat, tidak hanya secara ketaatan agama, tetapi juga kehidupan peradaban. Bagi kami, agama juga harus mengurus kehidupan, tidak hanya yang bersifat sakral. Dan, itu semua harus tetap moderat,” ujar Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Ia menjelaskan, dunia perbankan bagi Muhammadiyah bukan hanya untuk urusan bisnis dan finansial, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan filantropi umat. Perbankan harus memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi kemaslahatan umum. Karena itu, sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus diperhatikan serius, tidak hanya menjadi "sampiran" kebijakan.
Dirut PT Bank Danamon Indonesia, Daisuke Ejima, menyampaikan apresiasinya kepada Muhammadiyah. Ia menyambut baik kepercayaan yang telah diberikan Persyarikatan dalam kerja sama ini.
“Kerja sama yang telah terjalin selama lebih dari satu dekade ini merupakan bukti dari komitmen kedua belah pihak untuk bersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kami berharap, kesempatan ini dapat membuka lebih banyak peluang kolaborasi di masa depan," ujar Ejima.
Herry Hykmanto mengatakan, MoU ini akan semakin memperkuat peran Danamon dalam mendukung ekosistem perbankan Muhammadiyah, khususnya dalam pengelolaan keuangan secara holistik.
“Kami sangat optimistis, kerja sama ini akan memberikan manfaat yang besar, tidak hanya bagi Danamon, tetapi juga bagi warga Muhammadiyah,” kata Direktur Syariah dan Sustainability Finance Danamon itu.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Danamon berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan layanan digital dan inovasi perbankan di lingkungan Muhammadiyah. Dengan semangat yang sama, Danamon dan Muhammadiyah siap menghadapi berbagai tantangan ke depan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Dukungan juga diberikan kepada berbagai bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) yang berada di bawah naungan Muhammadiyah. Itu melalui pelbagai solusi pembiayaan yang ditawarkan Danamon untuk pengembangan lembaga, fasilitas, maupun anggota Muhammadiyah.
Misalnya, solusi pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) syariah, kredit kepemilikan kendaraan syariah, serta haji dan umrah. Kemudian, dukungan untuk literasi keuangan guna membantu keberlanjutan dan resiliensi Persyarikatan Muhammadiyah.