Keutamaan Merayakan Maulid Nabi SAW
SAJADA.ID--Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW terus dilakukan umat Islam. Tidak hanya pada saat kelahirannya di bulan Rabiul Awal, tetapi juga pada bulan-bulan lainnya, seperti Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, dan seterusnya.
Semua dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas kelahiran manusia mulia yang dengannya Allah menciptakan alam semesta ini. Selain itu, perayaan Maulid Nabi diselenggarakan sebagai wujud cinta kepada Rasulullah SAW, karena beliau adalah satu-satunya orang yang bisa memberikan syafaat bagi manusia di hari kiamat kelak.
Lalu apa saja keutamaan merayakan Maulid Nabi itu? Banyak sekali riwayat-riwayat dan keutamaan menyelenggarakan Maulid nabi, sebagaimana diungkapkan para ulama dan tabiin.
Salah satunya oleh Ibnu Hajar Al-Haithami dalam kitabnya yang berjudul: An-Ni'matul Kubra 'alal 'Alami fi maulidi Sayyidi Waladi Adam (Nabi Muhammad Saw) yang juga dikutip oleh Sayid Alawi bin Muhammad Al Maliki Al Hasani dalam karyanya yang berjudul Fadha'ilul Ihtifal fi Maulidin Nabawi Asy-Syarif.
Ibnu Hajar Al Haitsami dan Sayid Alawi Al Maliki mengutip pernyataan Muhammad bin Idris atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Asy-Syafi'i. Imam Syafi'i berkata;
وقال الامام الشافعي رحمه الله من جمع لمولد النبي صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل احسانا وصار سببا لقراءته بعثه الله يوم القيامة مع الصديقين والشهداء والصالحين ويكون في جنات النعيم
Imam Syafi'i rahimahullah berkata: Barangsiapa mengumpulkan orang-orang untuk merayakan kelahiran (Maulidi) Nabi SAW, menyiapkan makanan, membersihkan tempat, beramal shaleh, dan menjadi alasan untuk bacaannya kehidupan nabi, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat bersama orang-orang shaleh, orang-orang yang syahid, dan orang-orang yang bertakwa, dan dia akan berada di Surga Naim.
Demikian dinukil dalam kitab I‘anatut Thalibin, juz III halaman 365.
Dalam riwayat lain, Imam Sirri As-Saqathi berkata:
وقال السر السقطي قدس الله سره من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع إلا لمحبة النبي صلى الله عليه وسلم وقد قال صلى الله عليه وسلم " من أحبني كان معي في الجنة
Al-Sirr Al-Saqati Rahumahullah, berkata, siapa pun yang pergi ke tempat perayaan kelahiran (Maulid) Nabi SAW, maka ia seperti pergi ke salah satu taman surga, karena dia hanya bermaksud ke tempat itu atas kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW, dan sebagaimana Rasul bersabda, “Barangsiapa yang mencintaiku, dia akan bersamaku di surga.”
Kemudian, ada pula yang meriwayatkan kisah dari Abu Lahab yang mendapatkan keringanan siksa dari Allah pada setiap Senin karena bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Karena itu, merayakan maulid Nabi menjadi wasilah mendapatkan ampunan dari siksa kubur dan meninggal dalam keadaan iman. Ulama sepakat bahwa Abu Lahab diringankan siksanya setiap hari Senin karena ia pernah bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Hal ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya Shahih al-Bukhari. Bersumber dari riwayat Urwah bin Zubair, bahwa ketika Abu Lahab meninggal, ia didatangi oleh salah seorang keluarganya dalam mimpi dan ditanyai tentang keadaannya. Abu Lahab menjawab, “Aku diringankan siksaku setiap hari Senin karena aku pernah membebaskan budak wanita bernama Tsuwaibah yang telah menyusui Nabi Muhammad SAW.
Demikianlah keutamaan dan keistimewaan mereka yang menyelenggarakan dan merayakan maulid Nabi Muhammad SAW. Allahu A'lam.
(Syahruddin/SAJADA.ID)