REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Ruang kendali kelompok perlawanan di Lebanon, Hizbullah, pada Rabu (23/10/2024), mengeluarkan ringkasan lapangan tentang konfrontasi darat antara pejuang Hizbullah dan pasukan pendudukan Israel di Lebanon selatan, khususnya di perbatasan dengan Palestina yang diduduki. Laporan tersebut menyoroti pencapaian pasukan rudal, angkatan udara, dan pasukan pertahanan udara Hizbullah dalam menahan Israel.
Hizbullah menegaskan, aksi perlawanan terus berlanjut terhadap agresi Israel di Lebanon. Aksi para pejuang dinilai menimbulkan kerugian besar pada pasukan pendudukan Israel dalam hal personil dan peralatan di lima poros konfrontasi, yang membentang dari kota-kota perbatasan Lebanon ke wilayah Palestina yang diduduki, lapor Al-Mayadeen.
Hizbullah mencatat, kerugian Israel termasuk lebih dari 70 orang tewas dan 600 orang terluka di antara para perwira dan tentara pendudukan Israel. Zionis juga menderita kerugian berupa penghancuran 28 tank Merkava, 4 buldoser militer, sebuah kendaraan lapis baja, dan pengangkut pasukan. Selain itu, tiga pesawat tak berawak Hermes 450 dan satu pesawat tak berawak Hermes 900 dijatuhkan para pejuang.
Penghitungan ini tidak termasuk kerugian yang diderita oleh pasukan penjajah di pangkalan, situs militer, dan barak di wilayah utara dan lebih dalam di Palestina yang diduduki, seperti yang dicatat oleh ruang kendali Hizbullah di Lebanon.
Mengenai konfrontasi darat, Hizbullah menekankan bahwa pasukan pendudukan Israel tidak dapat sepenuhnya mengendalikan atau menduduki desa mana pun di sepanjang garis depan.
Laporan tersebut menguraikan konfrontasi darat baru-baru ini, menyoroti beberapa upaya yang gagal oleh pasukan Israel untuk maju ke desa-desa di garis depan dalam upaya untuk merebut dan mengendalikannya.