Kamis 24 Oct 2024 10:01 WIB

Prabowo Tekankan Efisiensi, Minta Kurangi Seremonial dan Perjalanan Luar Negeri

Prabowo menekankan fokus pembangunan ekonomi saat ini kesejahteraan rakyat ke dalam.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gita Amanda
Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin Rapat Paripurna Perdana Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Rapat paripurna perdana Kabinet Merah Putih dihadiri 48 menteri dan 12 pejabat. Dalam rapat itu, Presiden memberikan sejumlah arahan kepada jajaran kabinetnya.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin Rapat Paripurna Perdana Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Rapat paripurna perdana Kabinet Merah Putih dihadiri 48 menteri dan 12 pejabat. Dalam rapat itu, Presiden memberikan sejumlah arahan kepada jajaran kabinetnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto telah memimpin sidang kabinet perdana di pemerintahannya. Sidang  ini berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Rabu  (23/10/2024) sore WIB.

Presiden kembali menekankan beberapa hal. Salah satunya, ia meminta adanya efisiensi. Tidak perlu membuat kegiatan yang terlalu menghabiskan anggaran.

Baca Juga

"Saya minta Menteri Keuangan, saya minta semua Menko, Saya minta semua Menteri, telusuri lagi alokasi APBN, pelajari lagi Dipa, pelajari lagi. Saya minta detail kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi," kata Prabowo.

Menurutnya, teladan perlu ditunjukkan dari atas. Sebuah budaya positif. Pemimpin hendaknya menunjukkan secara nyata tindakan semestinya. Dengan sendirinya, rakyat mengikuti. Pada saat yang sama, alokasi anggaran lebih efektif tersalurkan. Sehingga bisa bermanfaat optimal di semua sektor.

"Kita harus  memberi contoh fokus kita adalah pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat ke dalam, jangan mengada-ada, studi banding, belajar pramuka ke negara lain. Ya, Saya minta efisien," ujar Presiden, menegaskan.

Prabowo melanjutkan, dalam pemerintahannya, ia memperkuat Kepala Staf Kepresidenan. Ia menambah satu lagi Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus. Tugas badan tersebut adalah memonitor semua program, proyek yang sedang berjalan.

Presiden juga membentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Badan ini akan mempelajari, mengikuti semua program-program perlindungan sosial, semua program bantuan ke golongan yang rakyat yang  membutuhkan, lalu ada intervensi.

"Bukan saya ingin mencampuri pekerjaannya kementerian-kementerian, tidak, tapi saya ingin membantu, di mana ada bottleneck, di mana ada kesulitan, segera kita atasi," ujar Prabowo.

Presiden meminta semua hadirin sidang jujur mengakui, birokrasi di Indonesia masih perlu dibenahi. Terkenal lambat, sering mempersulit. Itulah mengapa ia berupaya mengubahnya. "Bahkan ada yang mengatakan kalau bisa dibikin sulit kenapa dibikin mudah. Ini saya minta menteri-menteri Sekarang , mari kita lebih berani, mari lebih tidak ragu-ragu untuk memberi pelayanan yang terbaik kepada rakyat kita," ungkapnya.

Prabowo mengumpulkan semua member Kabinet Merah Putih untuk pembekalan di Magelang, Jawa Tengah. Tepatnya di kompleks Akademi Militer. Presiden menilai hal cara demikian semakin memupuk semangat keberanian, heroisme, cinta tanah air, dalam timnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement